Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2 Rekomendasi Novel untuk Ngabuburead Ramadan

 

(Sumber Gambar : www.freepik.com)

Ngebuburead? Bukannya ngabuburit yang benar?

Ngabuburead adalah plesetan istilah dari ngabuburit. Jika ngabuburit adalah kegiatan untuk mengisi waktu menunggu adzan maghrib, yang identik dengan jalan-jalan sore untuk menghabiskan waktu. Padahal ngabuburit bisa dilakukan dengan kegiatan apa saja, misalnya membaca Al-Qur’an, mengikuti kajian, bersih-bersih halaman rumah atau membaca buku.

Nah, membaca buku saat ngabuburit inilah yang akhirnya muncul istilah ngabuburead. Jadi, waktu menunggu berbuka cukup digunakan untuk membaca buku. Dengan membaca buku akan memberikan manfaat yang sangat banyak. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh New York University bahwa membaca buku dapat membuat otak bekerja lebih efisien yaitu dengan mengubah struktur neuropathologies yang berkaitan dengan usia.

Intinya dengan membaca kita dapat memperoleh manfaat yang luar biasa dari segi bertambahnya pengetahuan. Keteramplan berpikir, berimajinasi, mendapat inspirasi dan hal positif lainnya.

Nah, biar ngabuburead kalian tidak bosan dua novel yang berbeda  ini bisa mengisi waktu menunggu berbuka yang asyik.

1.   Oh, My Baby Blue

(Sumber Gambar : Gramedia)

Novel yang dikarang oleh seorang penulis asal Jakarta ini cukup bisa menjadi hiburan. Novel setebal 389 halaman ini berisikan banyak wawasan. Dimana kayla, tokoh utama dalam novel adalah seorang lulusan Psikologi dan motivator yang sedang naik daun. Kayla dan suaminya tinggal di Apartemen Tengah kota Jakarta. Nayla bekerja keras agar karirnya bisa naik, di saat karirnya menuju puncak impiannya ternyata dia hamil dan kehamilannya cukup menjadikannya harus banyak istirahat.

Pada masa kehamilannya kehidupannya juga tidak sestabil sesuai dengan harapannya, banyak sekali cobaan yang harus dilalui. Kelahiran anak pertamanya ternyata juga cukup menjadikan Nayla tetap banyak berjuang dengan kondisi keluarganya dan tentu saja dengan mentalnya meskipun dia adalah seorang motivator. Kemudian bagaimana dengan Nasib Nayla? Apakah dia semakin terpuruk? Atau Bagaimana dia bangun dari segala cobaan yang menurut dia telah mengubur banyak Impian yang sudah dia tata?

Yuk baca selengkapnya di buku ini, jika kalian ingin mempunyai novel ini bisa beli disini.

2.   Dwilogi Pembangun Jiwa : Suluh Rindu

(Sumber gambar : Tokopedia)

Suluh Rindu, salah satu novel Habiburrahman El-Shirazy yang menceritakan seorang bernama Ainur Ridho yang dipanggil dengan Ridho. Ini merupakan novel Dwilogi sehingga pada bagian 2 ini diceritakan ridho sudah mulai mengembangkan pesantrennya di Way Meranti, Lampung. Di Novel pertama diceritakan bagaimana perjalanannya sebagai seorang Khadim Kyai Nawir di salah satu Pondok pesantren Sidawangi. Nah, pada novel kedua ini sudah menghidangkan cerita mengembangkan pesantrennya yaitu Al-Ihsaniyah.

Pergolakan cerita yang cukup emosional, mengembangkan pesantren untuk yatim dan dhuafa, dengan mengembangkan usaha bubur yng sudah diceritakan awalnya merintis usaha ini di novel pertama. Progres Syifa yang mau merampungkan hafalannya 30 Juz di Pondok Gisting, kemudian diwisuda dan mendapat sanad. Dia juga dinobatkan menjadi Hafidzah terbaik saat Wisuda khataman. Kemudian terkait dengan perjodohan Lina dengan Yunus seorang Ustadz yang membantu Ridho di Al-Ihsaniyah Way Meranti. Syifa yang dilarang nenek Zumroh menerima Gus Abub cucu Kyai Harus Pondok Gisting karena neneknya yang gila harta, akhirnya Syifa tetap menuruti neneknya untuk menikah dengan Andre yang tidak jelas asal usulnya. Ridho yang sempat disuruh kakek Jirun dan nenek Halimah untuk menikahi Syifa sebagai salah satu cara menyelamatkan dia dari keluarga Andre. Akhirnya Ridho berjodoh dengan Nur Azka Diana, putri Kyai Nawir yaitu kyainya sendiri saat di Sidawangi. Sejak Nadhor sampai menikah hanya butuh 7-10 hari, sangat singkat bak mimpi.

kemudian Bagiamana kelanjutan kehidupan Ridho dan Syifa? Apakah Ridho akan menikah dengan seorang Ning lagi? Apakah Syifa akan menikah dengan saudara Siti Farah yang sudah menjadi Asisten Dosen di Universitas Kebangsaan Malaysia? atau Syifa lebih memilih untuk melanjutkan S3 dan meningalkan Pesantren Al-Ihsaniyah Way Meranti? untuk selengkapnya silahkan baca Novelnya!

Jika kamu ingin membeli novelnya, kalian bisa beli disini.

Kedua novel mempunyai nilai-nilai yang penting, yang dapat kita ambil sebagai Pelajaran hidup. Bahwa hidup memang tidak ada yang mulus, semua ada batu sandungan yang harus diusahakan sebaik mungkin. Selain itu, dengan membaca novel kita akan bisa meningkatkan keterampilan Bahasa, mengembangkan imajinasi, mengurangi stres, dan tentunya bisa sebagai hiburan selama berpuasa.

Jadi, novel mana nih pilihanmu? Atau ada rekomendasi novel bagus yang lain? Tulis di kolom komentar ya!

 

 

Posting Komentar untuk "2 Rekomendasi Novel untuk Ngabuburead Ramadan "