AKAR BUDAYA SEBAGAI POROS IDEOLOGI BANGSA
AKAR BUDAYA SEBAGAI POROS IDEOLOGI BANGSA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Budaya merupakan suatu adat istiadat
atau kebiasaan yang menjadikan ciri khas dari suatu daerah. Untuk istilah
kebudayaan dapat diartikan culture (bahasa inggris) berasal dari kata corele
(kata kerja bahasa latin). Cultivation atau kultivasi yang berarti
pemeliharaan ternak, hasil bumi, dan upacara-upacara religius yang darinya
diturunkan istilah kultus atau “cult”. Dalam bahasa Indonesia budaya berasal
dari kata buddhaya (bahasa sansekerta), yaitu bentuk jamak dari kata budhi
(budi atau akal). Kata budaya juga ditafsirkan merupakan perkembangan dari
kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi,yaitu berupa cipta,
karsa dan rasa.[1]
Contoh dari budaya adalah seperti
bahasa, pakaian, makanan, dan lain-lain. Dari segi bahasa, Indonesia sudah
mempunyai beragam ciri khas, itu menandakan bahwasanya Indonesia mempunyai
budaya yang bermacam-macam dikarenakan setia provinsi, kabupaten atau kota atau
bahkan desa terkecil pun memiliki budaya sendiri-sendiri. Dengan beragamnya
budaya tersebut menandakan Indonesia kaya akan budaya yang perlu dilestarikan
dan dijaga bersama untuk mewujudkan kemajuan.
Dengan beragamnya budaya yang ada di
Indonesia, masih banyak kelemahan yang muncul dalam masyarakat. Kebanyakan dari
mereka kurang peka dengan budaya masing-masing. Mereka mengganggap remeh budaya
yang dimiliki, oleh karena itu perlu adanya penggalian akar budaya untuk
dijadikan poros ideologi berbangsa.
Oleh karena itu,masyarakat harus tau akar kebudayaan bangsanya
sendiri,karena dengan adanya kebudayaan tersebut dapat memberikan ciri khas
tersendiri dan yang paling penting adalah bahwa kebudayaan bangsa itu menjadi
dasar terbentuknya ideologi bangsa.
B.
Rumusan
Masalah.
1.
Apa
pengertian dari budaya?
2.
Apa
akar budaya Indonesia?
3.
Apa
yang menjadi ideologi bangsa?
4.
Apa
maksud dari akar kebudayaan Indonesia sebagai ideology bangsa?
C.
Tujuan
Pembuatan Makalah
Makalah
ini dibuat bertujuan untuk :
1.
Mengetahui
pengertian budaya.
2.
Mengetahui
akar budaya Indonesia.
3.
Mengetahui
ideologi bangsa.
4.
Mengetahui
akar kebudayaan Indonesia sebagai poros
ideologi bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Budaya
Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
kata budaya mempunyai arti pikiran, akal budi atau hasil. Kemudian kata
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhaya yang merupakan
bentuk jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Adapun istilah culture
yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan berasal
dari kata latin colere. Artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu
mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut,yaitu colere kemudian culture,diartikan
sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.[2]
Dari penjelasan diatas dapat
dianalogikan dalam kehidupan manusia, sebagian besar perilaku manusia dalam
kehidupan sosialnya merupakan hasil dari proses belajar. Perilaku dan
kebiasaannya merupakan hasil pewarisan secara genetic, tetapi merupakan
pembawaan yang diturunkan secara sosial. Pada saat manusia dilahirkan, sebagian
besar tingkah lakunya digerakkan oleh naluri atau insting yang tidak termasuk
didalamna sebuah kebudayaan. Misalnya, kencing merupakan salah satu proses
biologis yang tidak termasuk dalam kebudayaan, akan tetapi bagaimana cara
kecing itulah sebuah kebudayaan. Dari contoh diatas dapat dimengerti arti
sebuah kebudayaan.
Antropolog lain berpendapat bahwasanya, budaya adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.[3]
Dengan mengetahui
pengertian-pengertian budaya diatas, maka kebudayaan mencakup semuanya yang
didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari jenis-jenis perilaku yang
berpegang teguh pada norma atau kaidah. Dalam artian mencakup segala cara-cara
berpikir, merasakan dan bertindak.
Kebudayaan dapat terbentuk
dari beberapa unsur, diantaranya yaitu:
1.
Budaya.
2.
Sistem
pengetahuan.
3.
Organisasi
sosial.
4.
Sistem
peralatan hidup dan teknologi.
5.
Sistem
mata pencaharian hidup.
6.
Sistem
religi.
7.
Kesenian.[4]
Dari ketujuh unsur tersebut merupakan ciri khas setiap wilayah yang dapat dikatakan
budaya. Budaya juga mempunyai nilai-nilai yang penting,diantaranya adalah
1. Cinta kasih
Cinta adalah sebuah ungkapan yang dapat
merubah keadaan manusia, seperti dari keadaan sedih bisa menjadi ceria
seketikabegitupun sebaliknya.
Cinta kasih disini dibagi menjadi dua,yaitu: cinta kepada
sesama manusia dan cinta kasih terhadap
agama.
2. Penderitaan
Penderitaan adalah suatu kejadian yang tidak
diinginkan untuk terjadi dalamkehidupan manusia. Penderitaan dapat berupa
penderitaan lahir, batin atau gabungan dari keduanya. Contoh dari penderitaan
adalah seperti kesedihan, siksaan, kekalutan mental dan rasa sakit.
3. Keadilan
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang
seimbang antara hak dan kewajiban. Jika manusia mengakui hak hidupnya, maka
manusia wajib untuk mempertahankan dengan kewajiban bekerja.
4. pandangan hidup
Pandangan hidup dapat diartikan dengan
falsafah hidup manusia.filsafat memiliki arti cinta akan kebenaran, sedangakan
kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Pandangan hidup manusia itu seperti
cita-cita, kebajikan, usaha atau perjuangan dan keyakinan atau kepercayaan.
5. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau erbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung
jawab dapat berupa tanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan
negara.
6. Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan, harapan
haruslah berdasar pada kepercayaan kepada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan yang maha esa. Sesuai dengan kodratnya,harapan manusia atau
kebutuhan manusia itu adalah kelangsungan hidup, keamanan, hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai,diakui lingkungan dan perwujudan cita-cita.[5]
Nilai-nilai tersebut juga yang menjadikan budaya
Indonesia berbeda dengan budaya-budaya di negara lain. Nilai-nilai tersebut
melekat dalam diri masyarakat sehingga
dapat dikatakan bahwa ciri khas masyarakat Indonesia adalah mayoritas mempunyai
sifat ramah.
B.
Akar Budaya Indonesia
Budaya bisa tumbuh dilingkungan
kita,akan tetapi apakah budaya-budaya tersebut tiba-tiba muncul tanpa adanya
sebab? Budaya layaknya pohon yang dapat tumbuh menjulang tinggi, akan tetapi
pohon tidak tiba-tiba tumbuh begitu saja tanpa adanya sebab atau induk. Pohon
tumbuh karena adanya akar, begitu juga dengan budaya. Budaya dapat tumbuh
karena adanya akar yang juga dapatmenguatkan pondasi tumbuhnya budaya, sehingga
di Indonesia saja budaya sangatlah bervariasi atau bermacam-macam karena setiap
provinsi, kabupaten atau kota atau bahkan desa terpencil pun mempunyai budaya
yang sudah melekat dan menjadi ciri khas daerah tersebut.
Budaya di Indonesia memang beragam
karena dengan melihat banyaknya pulau yang menjadikan setiap wilayah mempunyai
adat istiadat sendiri yang sudah menjadi ciri khas masing-masing. Contohnya dalam
perkawinan, setiap wilayah mempunyai ciri khas sendiri-sendiri. Seperti di
jawa, pada saat resepsi pernikahan si mempelai laki-lakimenginjak telur
kemudian mempelai perempuan membersihkan kaki suaminya tersebut, dan banyak
lagi ciri khas perkawinan yang ada di Indonesia.
Istilah penyatuan segala bentuk perbedaan yang
kita temui dari segi kebudayaan, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang tertera di
lambang negara Republik Indonesia. Maka dari itu,
perbedaan budaya di setiap wilayah tersebut, dapat disatukan dengan satu
kebudayan yang sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia yaitu gotong royong.
Oleh karena itu dengan gotong royong dapat menyatukan segala perbedaan latar
belakang dari segi wilayah dan adat istiadat.
Akar kebudayaan bangsa Indonesia
yang paling utama untuk kehidupan masyarakat itu
adalah gotong royong atau kebersamaan untuk mewuudkan tujuan yang diinginkan
bersama. Akar inilah yang harus dijaga kuat dan dikembangkan terus-menerus dan
tidak boleh hilang sebagaimana yang terjadi saat ini. Ada satu panutan sangat
baik bagi bangsa Indonesia tentang akar kebudayaan yaitu perlakuan bangsa Jepang kepada Negara
Republik Indonesia ini. Akar kebudayaan Jepang itu merupakan spirit tunggal,
yang hampir bersamaan dengan karakter gotong royong. Gotong royong adalah
karakter yang mampu menyelamatkan dan membangkitkan bangsa Indonesia. Dengan gotong royong, masyarakat Indonesia
dapat lebih berinteraksi dengan masyarakat yang lain,interaksi tersebut dapat
menjadi hal positif untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama.
C.
Ideologi
Bangsa Indonesia
Istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan “ logos” berarti ilmu. Kemudian dalam kamus besar bahasa Indonesia, Ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan dan kelangsungan hidup.[6]
Istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan “ logos” berarti ilmu. Kemudian dalam kamus besar bahasa Indonesia, Ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan dan kelangsungan hidup.[6]
Apabila ditelusuri secara historis
istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh seorang perancis yang bernama Destutt
de tracy pada tahun 1796 yang mempunyai cita-cita untuk membangun suatu sistem
pengetahuan , yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat perancis. Dari
penjelasan diatas dapat dipahami bahwa
sebuah ideologi merupakan suatu gagasan atau konsep yang muncul dan mempunyai
dasar untuk mewujudkan sebuah cita-cita yang diinginkan bersama.
Setelah mengetahui pengertian ideologi, sudah tentu bangsa
Indonesia juga mempunyai ideologi, ideologi tersebut sebagai konsep atau dasar
untuk mencapai suatu cita-cita bangsa Indonesia . Maka ideologi yang ada pada suatu Negara,
termasuk Indonesia dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi
dasar bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa
yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain
memilik ciri-ciri sebagai berikut :[7]
1.
Mempunyai
derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2.
Sebagai
pewujud asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan
hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi
berikutna, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Dari ciri-ciri yang tertera diatas,maka dapat kita ketahui bahwa
ideologi bangsa Indonesia yaitu pancasila. Pancasila merupakan derajat tertinggi di Indonesia yang mempunyai nilai
hidup kebangsaan dan kenegaraan. Pancasila juga dapat menjadi asas kerohanian
seperti yang tertera pada sila pertama yaitu ketuhanan yang maha Esa, sila
pertama ini juga sebagai acuan dari keempat sila karena pada sila pertama ini
mencakup kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Selain sebagai asas
kerohanian, pancasila dapat dijadikan pedoman hidup masyarakat agar terciptanya
masyarakat yang adil dan makmur, dapat dikembangkan juga untuk kehidupan
generasi mendatang agar tetap kokoh menjadi landasan hidup masyarakat.
D.
Akar Kebudayaan Bangsa
Indonesia sebagai Poros Ideologi Bangsa
Banyak ahli yang mengemukakan mengenai kebudayaan,diantaranya adalah Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat dapat mengahsilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan. [8]
Dengan memperhatikan unsur-unsur yang dapat menjadi kebudayaan bangsa
seperti bahasa, mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan,
kesenian dan sistem religius, dapat kita temukan bermacam-macam cirikhas yang
ada di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi, perbedaan-perbedaan tersebut
dapat disatukan sesuai dengan semboyan yang tertera di lambang Negara Republik
Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetap satu juga.
Perbedaan yang ada diseluruh wilayah Indonesia ini dapat disatukan dengan akar
kebudayaan yang utama dan sangat penting untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
Negara Republik Indonesia adalah gotong royong. Dengan melaksanakan gotong
royong masyarakat dapat memunculkan nilai-nilai budaya, seperti cinta kasih kepada
sesama manusia dan cinta kasih dalam ajaran agama, keadilan dan tanggung jawab
kepada diri sendiri, masyarakat dan negara.
Gotong royong merupakan akar kebudayaan utama dari setiap wilayah yang ada
di Indonesia dan sangat penting untuk menguatkan ideologi bangsa Indonesia, karena
kebudayaan merupakan akar dari terbentuknya ideologi bangsa Indonesia. Para
perumus tidak asal merumuskan dasar negara, akan tetapi dasar negara atau
ideologi bangsa ini tercipta dari nilai-nilai kebudayaan bangsa, nilai-nilai adat
istiadat dan nilai religius yang sudah melekat
pada masyarakat.
Ideologi bangsa Indonesia adalah pancasila yang memiliki butir-butir,
penjelasan butir-butir tersebut diantaranya yaitu:
1. Sila ketuhanan yang maha Esa.
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan yang maha esa, manusia Indonesia percaya dan
memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing-masing, mengembangkan sikap
hormat menghormati antar pemeluk umat beragama dan bekerjasama dengan mereka,
dan membina kerukunan hidup antar umat beragama.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab.
Butir-butir yang terkandung dalam sila ini adalah seperti
mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira,menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, dan mengembangkan sikap hormat dan menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Sila persatuan Indonesia.
Butir-butir yang terkandung dalam sila ini seperti,
memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal
Ika yang dapat memajukan pergaulan antar bangsa demi terwujudnya persatuan dan
kesatuan bangsa.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Butir-butir yang terkandung dalam sila ini seperti,
mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama,msyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan,menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
5. Sila keadilan sosialbagi seluruh rakyat Indonesia.
Butir-butir yang terkandung dalam sila ini adalah
seperti, mengembangkan sikap adil terhadap sesama,mengembangkan perbuatan
luhur,yang mencermnkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan,
mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban, menghormati orang lain,memberi pertolongan kepada orang lain agar
dapat berdiri sendiri, tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadaporang lain, tidak mengunakan hak milik untuk hal-hal
yang bersifat pemborosan dan gaya hidupmewah, tidakmenggunakan hak milik untuk
bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum, suka bekerja keras, dan
suka menghargai hasilkarya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dankesejahteraan bersama.
Dari penjelasan butir-butir setiap sila diatas,
butir-butir tersebut adalah sebuah pengamalan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari yang tidak lepas dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai budaya
dan nilai-nilai religi. Oleh karea itu nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai
kebudayaan dan nilai-nilai religi merupakan akar dari terbentuknya sebuah
ideologi bangsa. Akan tetapi akar ideologi bangsa yang sama disetiap wilayah
yang ada di Indonesia adalah gotong royong,gotong royong sudah menjadi icon masyarakat
Indonesia yang harus dilestarikan dan tidak boleh ditinggalkan begitu saja.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat dapat mengahsilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan. Kebudayaan juga
dapat dikatakan sebagai adat istiadat, ciri khas yang sudah melekat dalam
dirimasyarakat setempat.
2. Akar budaya Indonesia adalah semua nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai
kebudayaan dan nilai-nilai religi yang mendasari terbentuknya suatu cita-cita negara.
Akar kebudayaan yang menyatukan ragam budaya di Indonesia adalah gotong royong.
3. Ideologi bangsa Indonesia adalah pancasila yang memuat segala aturan
kehidupan masyarakatnya dan merupakan dasar tertinggi negara.
4. Akar budaya Indonesia adalah dari segi adat istiadat, kebudayaan dan
agama,akan tetapi akar budaya yang secara umum dapat menyatukan segala macam
budaya Indonesia adalah gotong royong. Akar budaya Indonesia merupakan dasar
untuk terbentuknya sebuah ideologi bangsa dan dapat memperkokoh ideologi
tersebut. Ideologi bangsa Indonesia tidak hanya sebuah rumusan tanpa adanya
sebab yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Jadi, kebudayaan merupakan aspek
ter[enting untuk terbentuknya sebuah ideoogi bangsa Indonesia dan
mengkokohkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi,Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Kaelan.2008. Pendidikan Pancasila.
Yogyakarta : Paradigma Offset
Koentjaraningrat. 1965. Pengantar
Antropology. Jakarta : Penerbit Universitas
Pujileksono,
Sugeng. 2006.
Petualangan Antropologi. Malang:
UMM Press
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel
Surabaya 2011. IAD, IBD, ISD. Surabaya :IAIN
Sunan Ampel Press
[1] Sugeng
Pujileksono, Petualangan Antropologi (Malang: UMM Press, 2006), h.19
[2] Koentjaraningrat,
Pengantar Antropology (Jakarta : Penerbit Universitas, 1965), h. 77-78
[3] Soerjono
Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010),h.150
[4] Tim Penyusun
MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, IAD, IBD, ISD (Surabaya, IAIN Sunan Ampel
Press, 2011), h.161
[6] Hasan Alwi,
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), h.417
[7] Kaelan, Pendidikan
Pancasila (Yogyakarta: Paradigma Offset, 2008), h.114
[8] Tim Penyusun
MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, IAD, IBD, ISD (Surabaya, IAIN Sunan Ampel
Press, 2011), h.135
Posting Komentar untuk "AKAR BUDAYA SEBAGAI POROS IDEOLOGI BANGSA"