Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stres dengan Pekerjaan Domestik dan Publik yang Numpuk?

Sumber Gambar : www.freepik.com 


Hai, Bu!

Apakah kamu termasuk perempuan yang memilih untuk terjun di dunia publik dan domestik?

    susah ya bu ngatur keduanya, apalagi ada tugas yang bebarengan. waktunya mengumpulkan laporan, sedangkan anak di rumah ada tugas yang perlu didampingi dan suami ada tugas keluar kota. pasti bingung sekali ya bu?

    Ingat ya, setiap pilihan mempunyai jalan terjal masing-masing. Jadi jangan sampai sering mengeluh yang akhirnya orang-orang disekitar kita malah mojokin dengan keputusan kita. Saya yakin, setiap pasangan sudah bernegosiasi untuk berbagi peran akan tetapi tetap ada saja hambatannya.

    Berdasarkan penelitian Yuni Nur Hamidah dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, yang dipublikasikan di jurnal Psikogenesis tahun 2013, hasil analisa deskriptif yang menunjukkan masih besarnya peran ibu bekerja pada pengerjaan tugas rumah tangga dan anak, terutama memasak (66,7 %). Laki-laki lebih banyak mengerjakan pekerjaan perbaikan rumah dan membacakan cerita kepada anak saja.

    Berat ya, Bu?

    Jika kedua peran sudah menjadi pilihan, maka agar tidak semakin banyak tumpukan tugas harus menentukan "Smart Execution" yang terbaik versi ibu.

    Berikut saya kasih rekomendasi 4 cara meminimalisir tumpukan tugas agar tidak semakin membingungkan dan meresahkan. Simak ya, Bu!

1. Jadwal Harian dan Bulanan.

    Sudah pernah membuat jadwal harian dan bulanan, bu?

    pasti terasa ribet dengan catatan-catatan jadwal ya, tapi tidak ada salahnya jika       ibu mencoba membuat jadwal yang teratur. Sehingga ibu bisa menentukan mana      yang bisa dikerjakan dahulu.

2. Membuat Pioritas.

    Segala macam tugas pasti akan selesai pada waktunya. Nah, ibu bisa     mencoba     dengan membuat Eishenhower Matrix Decision untuk     membuat sekala                 prioritas. Sederhananya, kelompokkan pekerjaan dan   hal-hal yang perlu ibu     selesaikan dalam 4 kotak dengan label "Penting" dan "Tidak Penting" serta     "Mendesak" dan "Tidak Mendesak".

3. Meminta Bantuan dan Mendelegasikan Tugas.

    Sebanyak apapun tugas, di saat-saat menyelesaikan kita pasti butuh bantuan. Ini tidak salah, jadi ibu bisa meminta bantuan kepada pasangan. orang tua, mertua dan keluarga yang lain yang sekiranya bisa mereka bantu.

    Di sisi lain, ibu juga bisa mendelegasikan beberapa tugas rumah tangga kepada orang lain seperti menyeterika, mencuci, menyapu, mengepel bahkan memasak. Anggap aja lagi berbagi rezeki kepada orang lain.

4. Kurangi Scrolling Media Sosial.

    Berselancar di media sosial memang sangat menyenangkan sekali ya, bagaimana tidak?

    Kita bisa tahu kabar terkini dengan tiduran atau makan. Nah, coba ibu jadwalkan berselancar di media sosial saat semua pekerjaan sudah selesai semua. Anggap saja reward


Bagaiaman? Siap Bu?

Jika kedua peran adalah pilihan ibu, maka di saat banyak pekerjaan yang numpuk maka terima dan kerjakan. Ingatlah bahwa menjadi istri dan ibu adalah pekerjaan mulia, dan bekerja adalah untuk bermanfaat di masyarakat yang luas.

Posting Komentar untuk "Stres dengan Pekerjaan Domestik dan Publik yang Numpuk? "