"Beauty Inside and outside"

sumber : freepik.com

Perbincangan tentang kecantikan memang tidak ada habisnya, selalu saja dibicarakan entah dari segi wajah, kulit, bentuk tubuh, bentuk rambut dan lain sebagainya.

Membicarakan kecantikan kini mungkin ada pergeseran makna karena pengaruh standarisasi oleh gaya hidup materialisme. Kulit putih, langsing, tinggi, rambut lurus bagi yang tidak berkerudung, dan wajah glowing bak artis-artis Korea.

Padahal di dunia ini parameter cantik berbeda-beda. Standar orang Asia adalah kulit putih dan langsing, bagi orang Eropa yang berkulit putih, cantik itu dengan kulit eksotis, sedangkan orang Timur Tengah adalah berisi bukan badan langsing atau kurus.

Kemudian bagaimana menurut syariat Islam tentang "beauty Inside dan outside"?

Menurut buku "Jangan takut bicara masa depan" karya Yulrachman ini adalah, jika cantik dari dalam (inside) adalah yang memiliki akhlak yang baik, bertakwa kepada Allah, bisa menjaga dirinya, anak-anaknya dan harta suaminya. Ini berdasarkan Surat An-Nisa ayat 34.

Sedangkan cantik dari luar (outside) adalah perempuan yang mampu menjaga dirinya dengan menutup aurat.

Jika difikir-fikir, kalau mau mempercantik dengan segala perawatan mungkin mudah saja bagi yang mempunyai modal, akan tetapi meraih "beauty Inside dan outside" menurut syariat yang terkesan tidak perlu banyak modal berbentuk uang tapi butuh modal besar berupa keistiqomahan. Dan membeli keistiqomahan kadang lebih begitu mahal meskipun tidak terhitung dengan angka.