Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Hari Terakhir Ramadan, Lebih Ramai Pasar atau Masjid?

Gambar : freepik.com dan edit mandiri


“Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al- Bukhari).

            Ramadan adalah bulan yang mulia, ditunggu oleh umat muslim sedunia. Kedatangannya penuh dengan rahmat dan maghfirah. Sehingga banyak yang tidak ingin terlewat satu demi satu ibadah yang bernilai berkali-kali lipat. Apalagi jika sudah memasuki 10 hari terakhir Ramadan. Rasulullah yang sudah dijamin surga saja masih mengisi malamnya dengan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan. Nah, bagaimana dengan kita?

10 hari terakhir Ramadan bagi sebagian orang adalah hari-hari yang menyedihkan karena akan berpisah dengan Ramadan. Bagi sebagian yang lain adalah hari-hari sibuk menyiapkan keperluan lebaran agar tidak tertinggal dengan yang lain. Momentum lebaran memang satu tahun sekali, sehingga setiap keluarga mempunyai kebiasaan masing-masing. Oleh karena itu, akan menghadirkan kebiasaan yang satu tahun sekali itu.

Di malam-malam terakhir ini, jika diamati masjid-masjid di sekitar kita mungkin sudah mulai sepi. Shaf-shaf shalat mulai berkurang. Shaf laki-laki kadang tinggal 5 baris saja, dan terjadi pada jamaah perempuan juga. Kemeriahan masjid mungkin bisa kita lihat diawal-awal Ramadan, apalagi malam pertama tarawih. Bagaimana dengan hari terakhir tarawih?

Jika semakin sepi, coba lihat tempat-tempat berbelanja di dekat rumahmu. Bazar makanan dan pakaian, pasar, dan mall pasti lebih ramai dikunjungi karena berfikiran jika shalat bisa sendiri nanti di rumah akan tetapi tempat hiburan waktunya terbatas. Padahal hari-hari terakhir malah banyak keutamaan yang bisa diraih. Karena malam lailatul qadr jatuh di 10 hari terakhir, setidaknya jika kita 10 hari terakhir itu melaksanakan ibadah setiap malam maka kita telah beribadah di malam lailatul qadr.

Menurut Dosen Dirasat Islamiyah dalam artikelnya yang berjudul “Ini Tiga Amalan Utama Sepuluh Akhir Ramadan”, ada 3 amalan yang bisa kita laksanakan agar ibadah Ramadan kita lebih sempurna yang dirujuk dari Haidist Aisyah r.a. Diantaranya adalah:

1. Memperbanyak sedekah. Sedekah ini bisa kita kasihkan kepada keluarga terdekat atau memberikan makan kepada orang yang berbuka puasa.

2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an. Kalian bisa membaca Al-Qur’an dimanapun dan kapanpun asal tidak di tempat yang terlarang.

3.  Memperbanyak i’tikaf, karena Rasulullah mencontohkan demikian agar banyak ibadah yang bisa dilaksanakan di 10 hari terakhir Ramadan.

Nah, dengan penjelasan diatas apakah teman-teman lebih banyak menghabiskan waktu untuk berbelanja atau mendirikan ibadah-ibadah di 10 hari terakhir Ramadan ini?

Keduanya tidaklah salah. Memenuhi kebutuhan keluarga saat hari raya idul fitri juga bagaikan sedekah. Akan tetapi akan lebih baik jika kita mengatur waktu berbelanja dan ibadah agar sejalan. Kalian bisa memenuhi kebutuhan lebaran sebelum Ramadan, sehingga Ramadan bisa fokus ibadah. Bisa juga dengan memenuhi kebutuhan lebaran di siang atau sore hari dan menyudahi saat masuk waktu maghrib agar masjid-masjid tidak semakin sepi.

Representasi muslim salah satunya adalah dengan ramainya masjid yang digunakan untuk ibadah, maka dari itu jika pasar ramai dengan berbelanja di siang hari maka masjid bisa sama atau bahkan lebih ramai di malam hari yang didalamnya banyak orang sedang beribadah.

Selamat menjalankan ibadah Ramadan di 10 hari terakhir!

 

Posting Komentar untuk "10 Hari Terakhir Ramadan, Lebih Ramai Pasar atau Masjid? "