Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Usia dan Segala Pertanyaan

 

Gambar 2 : Usia dan Segala Pertanyaan/silviavird.blogspot.com

Usia adalah hitungan jatah umur manusia di Bumi Allah ini, dengannya banyak cara untuk memperingatinya. Ada yang merayakan besar-besaran dengan membuat pesta megah di Gedung mewah, jalan-jalan ke luar Negeri dengan budget yang fantastis. Bagi masyarakat tingkat menengah perayaan ulang tahun terkadang dengan tasyakuran mengundang tetangga untuk makan bersama. Ada juga yang hanya dengan memperbanyak muhasabah diri dengan bertambahnya angka, maka berkuranglah jatah hidup di dunia.

Usia memang misteri bagi siapa saja yang hidup di dunia ini, ada yang baru berumur 1 hari diambil kembali kepadaNya, ada pula sebaliknya. Hidup sampai tua renta tapi belum juga dipanggil pulang kepadaNya. Ada yang muda perkasa, pekerja keras untuk masa depan diambil oleh Allah untuk segera menghadap. Seluruh manusia di Bumi ini tidak tahu akan Takdir yang satu ini.

Persoalan kematian memang sangat berikatan dengan usia, dengan ingatan kematian maka semakin seringlah manusia memaknai usianya. Kematian tidak bisa ditebak dan diperkirakan, seperti halnya datangnya jodoh dan anak. Masyarakat terkadang mengukur jika kematian akan datang pada waktu tua kisaran usia 60 keatas dan  pernikahan haruslah di usia 20-25, agar ideal dan tidak dikatakan terlambat menikah kemudian mempunyai anak. Kenyataannya ketiganya tidak mudah datang sesuai dengan perkiraan.

Pernikahan memang kerap terjadi di usia-usia ideal laki-laki dan perempuan, akan tetapi tidak boleh menutup mata jika banyak perempuan dan laki-laki yang belum menemukan jodohnya. Begitu juga dengan pasangan-pasangan muda atau bahkan bertahun-tahun yang belum dikaruniai seorang buah hati.

Perjalanan hidup ini memang misteri ilahi, kita dikasih usia panjang tidak untuk mengukur dengan pencapaian orang lain. Teman dekat bisa menikah di usia muda kemudian mempunyai anak, ini adalah salah satu contoh saja, mungkin banyak puluhan perempuan dan laki-laki yang belum bertemu dengan jodohya sedangkan usia sudah hampir kepala tiga. Ada pula pasangan suami istri yang menikah dengan mudah mendapat keturunan, tapi di luaran sana mungkin banyak juga pasangan-pasangan yang tidak mudah mendapatkannya dengan usia sudah hampir kepala empat, kemudia usia pernikahan yang sudah tidak muda juga.

Usia yang dinikmati ini perlu banyak sekali dimaknai dengan cara masing-masing, betapa banyak sekali hal-hal yang tersirat perlu direnungi dengan keterlambatan-keterlambatan duniawi. Pertama, dengan usia yang hampir kepala tiga tapi jodoh tidak kunjung datang. Kejadian seperti ini dapat dimaknai bahwasanya Allah menyuruh untuk mempebaiki diri dari segi sepiritualitas, emosinal bahkan intelektual. Banyak waktu yang dapat digunakan untuk mempersiapkan bekal pernikahan, kehidupan dengan pasangan nanti atau bahkan ilmu-ilmu pengasuhan anak.

Bagi manusia yang mudah mendapatkan jodoh dan anak, usia juga tetap perlu dimaknai dengan keharusan tambahan-tambahan ilmu dan kemampuan untuk memperbaiki diri, pasangan, anak dan keluarga. Prasangka enak tidaklah pas dianggap jika bahwa sudah menikah dan punya anak maka sudahlah tugas keluarga, tapi dengan bertambahnya usia maka bertambahlah semua hal yang ada di kehidupan ini.

Gambar 2 : Usia dan Segala Pertanyaan/silviavird.blogspot.com

Segala yang cepat dan terlambat tidak patut kita cemooh. Cepat tidak selalu baik begitu juga terlambat tidak selalu jelek. Semua manusia mempunyai jalan hidup yang tidak sama, usia boleh sama tapi cara pandang dan memaknainya pasti berbeda. Seperti halnya dengan yang dikatakan oleh Prof. Quraish Shihab bahwasanya keberuntungan kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. Karena itulah takdir mereka. Boleh jadi keterlambatan dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu. Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan. Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat. Boleh jadi sampai sekarang engkau belum diaruniai anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu. Jadi, tidak sepatutnya kita menanyakan sesuatu kepada teman atau siapapun dengan mengukur usianya. Karena Garis Allah untuk setiap manusia berbeda.

Posting Komentar untuk "Usia dan Segala Pertanyaan"