Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengajar Untuk Mengisi

 


    Mengajar di lembaga formal atau non formal adalah pilihan. Jika kita memilih mengajar di lembaga formal, maka harus ada kesiapan secara administrasi, seperti kesamaan keahlian dengan jenjang pendidikan. Jika kita ingin mengajar Bahasa Indonesia, maka harus berijazah Pendidikan Bahasa Indonesia. keputusan ini sudah lama ditetapkan di Indonesia. keputusan tersebut tentunya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, dimana segala macam kemampuan diampuh oleh ahlinya.

Mengajar adalah hal yang mudah bagi siapa saja yang hanya melihat, akan tetapi gampang-gampang sulit bagi yang menjalani. Mengajar bagaikan mengisi gelas kosong yang rentan pecah. Pengisian gelas kosong tidak hanya sekedar mengisi, tentunya pengajar butuh wadah untuk menampung dan selalu mau untuk menambah muatan. Menurut komunitas Bantu guru belajar lagi, Pendidik itu ibarat sebuah Teko. Jika ia tidak berisi, maka bagaimana mungkin ia bisa mengisi?”.

Gambar : Mengajar untuk mengisi

Pengajar harus mau selalu menjadi teko, jika penuh segera dituangkan di gelas-gelas (siswa) agar tidak meluber Mubadzir, kemudian mengisinya kembali untuk dituangkan lagi. Sebagai pengajar, tantangan berat didepan mata memang menjengkelkan, akan tetapi sebagai pengajar yang mau selalu mengisi harus tetap berusaha untuk melakukan kebaikan, sebagaimana Islam mengajarkan bahawasanya pengajar harus selalu memotivasi peserta didik, disebutkan dalam hadits :

عَنْ اَبِي مُوسَى قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ  عَلَيْهِ وَسَلَّمْ اِذَا بَعَثَ اَحَدًا مِنْ اَصْحَابِهِ فِى بَعْضِ اَمْرِهِ قَالَ بَشِّرُوا وَلاَ تُنَـفِّرُوا وَيَسِّرُوا وَلاَ تُعَسِّرُوا

“Dari Abu Musa beliau berkata, “ Rasulullah SAW apabila mengutus salah satu orang sahabatnya untuk mengerjakan sebagian perintahnya selalu berpesan “ Sampaikan berita gembira oleh kalian dan janganlah kalian menimbulkan rasa antipati, berlaku mudahlah kalian dan janganlah kalian mempersulit.”.


            Kewajiban yang lain adalah menguasai media dan metode pembelajaran. Kedua kewajiban tersebut karena dengan media pembelajaran siswa-siswi dapat lebih mudah memahami apa yang disampaikan, kemudia pengajar harus tahu kondisi peserta didik, sekolah dan lingkungan sehingga harus tahu metode yang tepat untuk digunakan.

ketiga contoh kewajiban diatas adalah sebagian kewajiban yang harus dilakukan, dan mendasar. Menurut Al-Ghazali Tugas utama pengajar adalah menyempurnakan, membersihkan, dan mensucikan hati manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, pengajar tidak sekedar mengisi gelas dengan ilmu-ilmu baru akan tetapi mempunyai peran penting untuk mengisi hati-hati manusia agar selalu dekat dengan Allah SWT.

Posting Komentar untuk "Mengajar Untuk Mengisi"