Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Susah Senang Mengajar saat Pandemi


Pandemi, suatu masa yang harus selalu dikenang dalam sejarah. Semua sektor kehidupan yang terdampak, termasuk dunia pendidikan. Semuanya terhenti sejenak, dan diputuskan beralih ke media daring.

Berita yang mendadak, waktu itu mahasiswa yang tiba-tiba diberhentikan pembelajaran offline. Sejenak berucap, "jangan-jangan besok ada pemberitahuan dari dinas pendidikan". Awalnya hanya siswa yang libur, guru tetap ke sekolah. Mulailah membuat tugas yang serba apa adanya, yang penting ada penugasan selama sepekan kedepan.

Sepekan dua pekan berjalan, belum ada himbauan masuk kembali. Akhirnya saat akhir pekan, kuputuskan pulang seperti biasanya. Tidak disangka, ternyata setelah itu ada himbauan untuk Work from Home (WFH). Ada rasa senang karena sudah di rumah, jadi bisa seperti liburan karena di desa belum mencekam seperti di kota. Susahnya, jika butuh apa2 yang berkaitan dengan tugas di Surabaya jadi bingung.

Satu dua bulan tetap Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kalau dihitung bisa 3-4 bulan di rumah. Ramadhan pun bisa full dilkukan di rumah, suatu hal yang tidak pernah dilakukan sejak di pondok pesantren. Kegiatan Ramadan yang biasanya dilakukan dengan pemberian materi, bakti sosial dan berbuka bersama juga berubah. Dinas pendidikan memberikan program sendiri, sekolah juga tetap menjalankan secara daring dengan metode yang berbeda.

Pada saat itu semua warga sekolah memang masih gagap dan bingung memikirkan media yang tepat untuk dipakai semuanya. Sehingga coba-coba segala macam media yang menjangkau agar tidak berat sebelah dan berjalan selaras.

saat pembelajaran sudah berjalan dua bulan, mulailah kami para guru dan siswa sudah terbiasa dan beberapa metode dan media terpelajari sedikit demi sedikit.

Posting Komentar untuk "Susah Senang Mengajar saat Pandemi"