WORK FROM HOME (WFH)
Work from home (WFH) adalah istilah yang
digaungkan beberapa pekan terakhir sebagai cara untuk mempengaruhi
masyarakat luas. Pemerintah memang sudah menganjurkan adanya program bekerja
dari rumah untuk pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, sebagai upaya
mengurangi sebaran Pandemi Covid-19. Pandemi covid-19 sudah mulai memasuki
Indonesia awal Maret, sampai akhir Maret ini grafik data oleh Badan Pusat Bencana
Nasional memang selalu naik. Jakarta sebagai Provinsi dengan jumlah positif
terbanyak, hal ini tidak bisa dipungkiri karena Jakarta adalah Ibu Kota. Segala
macam aktivitas administrasi, perekonomian, sosial, pendidikan dan lainnya
berjalan dengan penduduk dari segala penjuru. 24 jam bagaikan satu hari satu
malam yang tidak mengenal waktu malam untuk istirahat, malam hanya bagaikan
hiasan kegelapan yang dipenuhi gemerlap lampu setelah matahari beranjak dari
peraduan. jika pagi ada beberapa yang
mulai pekerjaan dan mengakhirinya di sore, maka ada beberapa pada posisi
sebaliknya, memulai pekerjaan di malam hari dan mengakhirinya di pagi hari.
Keadaan ini tidak
terjadi di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi atau kota-kota terdekat juga mulai
banyak yang terdeteksi Positif Covid-19, seperti Provinsi Banten dan Jawa Barat.
Kenyataanya situasi ini sudah menyebar hampir seluruh provinsi di Indonesia. Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur sebagai satu kesatuan di Pulau Jawa
memang menjadi imbas pertama. Kota-kota besar menunjukkan grafik yang naik
menajam setiap hari. Pemerintah Provinsi, Daerah bahkan kota-kota atau
kabupaten di beberapa provinsi mengeluarkan peraturan untuk mengurangi
kepadatan pertemuan seperti, meliburkan sekolah, pengajian, pondok pesantren,
menunda resepsi pernikahan, dan lainnya. Selain kegiatan sosial, Pemimpin
Organisasi keagamaan di Indonesia juga menghimbau kepada masyarakat untuk mulai
Ibadah dari rumah masing-masing, memang keputusan ini menjadi kontroversi
dikalangan warga dengan segala statemen atau rujukan secara literatur atau
pikiran logis manusia.
Saya adalah salah satu
imbas untuk tetap bekerja, tapi dari rumah. Jadi saya bisa merasakan Work
From Home (WFH). Saya adalah seorang guru swasta di Surabaya. Kota Surabaya
sejak tanggal 16 Maret 2020 memberikan peraturan untuk meliburkan sekolah-sekolah
dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Surabaya selama satu pekan, akan tetapi
guru tetap bekerja di kantor seperti biasanya dengan kebijakan jam kerja setiap
sekolah masing-masing. Ini berlaku satu pekan saja, setelah grafik semakin naik
tajam, Pemerintah Kota menganjurkan seluruh Pengawas, Kepala Sekolah, guru dan
siswa untuk bekerja dan belajar dari rumah ssebagai upaya pencegahan Covid-19
di pekan selanjutnya yang ternyata diperpanjang sampai 4 April 2020.
Ini adalah pekan
ketiga untuk siswa belajar dari rumah, rumah adalah idaman untuk anak-anak
dikala banyaknya kegiatan sekolah. Tiga ini menjawab keinginan mereka, tapi
kenyataannya mereka sudah mulai bosan di rumah saja, daan mengeluh dengan
segala tugas di pekan pertama karena merasa beban tidaak seperti saat sekolah. Sedikit
cerita, saya mengajar di sekolah swasta yang kebanyakan siswa jika diprosentase
tingkat kecerdasannya bisa dikatakan menengah kebawah, jadi mereka banyak yang
tidak bisa ditekan untuk selalu belajar atau mengerjakan tugas, hal ini berbeda
dengan anak yang ada semangat belajar tinggi apalagi keerdasan diatas
rata-rata.
Pekan kedua, anak-anak
belajar lewat aplikasi Nuadu. Sebuah platform belajar kekinian produksi
Polandia, aplikasi ini sangat membantu belajar anak-anak dari jarak jauh. Guru mengupload
materi dan soal-soal latihan, murid tinggal mengakses materi atau soal sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Kegiatan ini tetap berlangsung selama pekan
ketiga ini. Pembelajaran daring ini mengajak seluruh aspek pendidikan anak
untuk mencapai suatu tujuan yang sempurna, dimana kolaborasi antara Guru, siswa
dan orantua.
Work From Home
(WFH) adalah jawaban keinginan saya untuk mencoba bekerja frrelance. Setidaknya
saya sedikit merasakan lika-likunya. Terhitung tiga pekan siswa belajar di
rumah, tapi guru baru berjalan di pekan kedua. Ini menjadikan guru mengingat
kegiatan pemelajaran yang sudah ditentukan selama sepekan, karena rumah adalah
wujud surga dunia yang mampu menjadikan kita terlena dengan rebahan. Di rumah
aja, menjadikan kita mencari-cari aktivitas yang mencerahkan dan mengisi waktu di
saat tugas utama selesai. Banyak sekali tawaran pelatihan daring, diskusi
daring, atau course tidak berbayar atau Cuma-Cuma. Jadi meskipun di
rumah aja, kita tetap bisa produktif dengan mengisi waktu luang. Beberapa course
saya coba untuk ikuti selama dua pekan ini. Saya bisa mengikuti Beasiswa
Pelatihan dari ‘Bantu Guru Belajar lagi”, kelas gratis ‘Kelas Menulis Blog’
dari akun Instagram ‘Nulis Yuk’, program ‘Ngabuburead’ yang memang sudah
terdaftar sebelum ada WFH, tapi mulai berjalan sejak 25 Maret 2020 dan akan
berjalan selama 2 Bulan untuk mengisi Bulan Ramadhan agar lebih bermanfaat.
Melihat situasi dan
kondisi sekarang dengan grafik yang semakin meningkat, di Indonesia menunjukkan
per hari selasa, 31 Maret 2020 menunjukkan Positif Covid-19 1528 orang, 81
pasien sembuh, dan 136 orang meninggal (kompas.com). Perkembangan pesat yang
belum sampai satu bulan ini cukup meresahkan warga negara Indonesia. Banyak sekali
kejadian yang lebih meresahkan yaitu Panic Buying, kejadian ini
menunjukkan dengan langkanya beberapa alat penunjang dan pelindung untuk tenaga
kesehatan. Masker, Hand Sanitizer, APD, Alkohol, dan lain sebagainya sulit
dicari bagi yang membutuhkan. Harga-harga barang-barang tersebut melambung
tinggi daripada hari biasa, kebuuhan-kebutuhan sehari-hari juga mulai langka
atau bahkan mahal. Jadi ini menjadikan warga sangat resah, menjadikan pengaruh
psikis yang dapat menurukan imun yang menjadikan mudah sakit. Bagaimana tidak,
berita dari berbagai media menunjukkan pasien positif yang bertambah sangat
cepat, angka kematian juga sudah mencapai angka diatas 100, ini menunjukkan
angka kematian di Indonesia termasuk tinggi daripada Negara tetangga yang sudah
lebih dulu terkena COVID-19, pekerjaan yang tidak menentu manjadikan pemasukan
yang kurang bisa memenuhi kebutuhan, alat pelindung mahal atau bahkan sulit dicari,
banyaknya warga yang masih kurang sadar untuk mematuhi peraturan, harga sembako
naik, dan tentunya ada faktor-faktor lain.
Jadi banyak sekali
ragam cara untuk menghadapi Pandemi Covid-19, bagi kita yang masih bisa bekerja
dari rumah ya dirumah saja beberapa waktu kedepan sampai keadaan yang
memungkinkan. Tidak usah risau tidak bisa jalan-jalan, nongkrong. Atau hal yang
tidak pada skala prioritas sangat penting. Biarkan orang-orang yang tidak bisa
bekerja dari rumah saja yang keluar, biar tidak banyak kerumunan manusia. Kita patuhi
Social Distancing atau Physical Distancing sebaik mungkin dengan
menunggu keputusan terbaru dari Pemerintah Daerah, Provinsi atau bahkan Pusat. Kita
harus selalu ingat, akan ada waktu berbuka untuk mereka yang berpuasa, jadi
berpuasalah dulu!
Posting Komentar untuk "WORK FROM HOME (WFH)"