RAMADHAN DAN KAMPUNG HALAMAN.
Ramadhan
adalah bulan yang dinanti oleh seluruh umat muslim di penjuru dunia, karena
kedatangannya adalah rahmah dan maghfirah. Ramadhan adalah pemanggil semangat
manusia di seluruh penjuru bumi untuk meningkatkan kualitas diri. Di pelosok desa, seperti desa saya yang jauh dari keramaian lalu lalang
kendaraan besar dan hingar bingar gedung tinggi atau mall adalah suatu
kenikmatan untuk menjalankan ibadah di bulan suci ramadhan. Perantauan pasti
merindukan saat-saat bisa menjalankan ibadah puasa bersama keluarga di sini Sewaktu
kecil, datangnya bulan ramadhan adalah tanda bahwa libur sekolah sebulan penuh
datang.
Anak-anak usia sekolah hanya diwajibkan untuk sholat tarawih berjamaah di sekolah dilanjut dengan tadarus sesuai tingkatan kelas. Guru juga menganjurkan untuk sholat dhuhur dan ashar berjamaah. Ada satu kewajiban lagi yang diberikan oleh guru, buku kontroling ibadah yang harus diisi selama sebulan penuh. Isinya terkait pelaksanaan sholat lima waktu, sholat sunnah, puasa, dan ceramah setelah tarawih yang harus bertanda tangan oleh imam.
Berbeda dengan tahun-tahun ini yang kebetulan bulan ramadhan maju. Jadi anak-anak usia sekolah masih menjalani serangkaian PBM (Proses Belajar Mengajar) atau bahkan sudah memasuki pekan PAT (Penilaian Akhir Tahun). PBM dan PAT tetap berjalan seperti saat tidak berpuasa, akan tetapi kewajiban mengikuti jamaah shalat tarawih tetap berjalan di tempat yang sudah ditetapkan, agar pengawasan tetap baik. Gambaran singkat diatas adalah tarbiyah lil athfal (pendidikan untuk anak-anak) untuk menjalankan ibadah di bulan ramadhan, dengan beban buku kontroling ibadah, mereka diharapkan mampu mendisiplinkan diri mulai dari kecil. pembiasaan seperti itu diharapkan bisa menjadi pembiasaan tanpa paksaan. Kita sering dengar, "terbentur, terbentur, terbentuk" atau "terpaksa, terpaksa, terbiasa" atau kata mutiara yang sering didengar,
Anak-anak usia sekolah hanya diwajibkan untuk sholat tarawih berjamaah di sekolah dilanjut dengan tadarus sesuai tingkatan kelas. Guru juga menganjurkan untuk sholat dhuhur dan ashar berjamaah. Ada satu kewajiban lagi yang diberikan oleh guru, buku kontroling ibadah yang harus diisi selama sebulan penuh. Isinya terkait pelaksanaan sholat lima waktu, sholat sunnah, puasa, dan ceramah setelah tarawih yang harus bertanda tangan oleh imam.
Berbeda dengan tahun-tahun ini yang kebetulan bulan ramadhan maju. Jadi anak-anak usia sekolah masih menjalani serangkaian PBM (Proses Belajar Mengajar) atau bahkan sudah memasuki pekan PAT (Penilaian Akhir Tahun). PBM dan PAT tetap berjalan seperti saat tidak berpuasa, akan tetapi kewajiban mengikuti jamaah shalat tarawih tetap berjalan di tempat yang sudah ditetapkan, agar pengawasan tetap baik. Gambaran singkat diatas adalah tarbiyah lil athfal (pendidikan untuk anak-anak) untuk menjalankan ibadah di bulan ramadhan, dengan beban buku kontroling ibadah, mereka diharapkan mampu mendisiplinkan diri mulai dari kecil. pembiasaan seperti itu diharapkan bisa menjadi pembiasaan tanpa paksaan. Kita sering dengar, "terbentur, terbentur, terbentuk" atau "terpaksa, terpaksa, terbiasa" atau kata mutiara yang sering didengar,
التعلم في الصغر كالنكس علی الحجر
Ramadhan adalah bulan yang dinanti. Seluruh muslim pasti sudah tahu dan bisa
jadi hafal betapa banyak kenikmatan dan tawaran imbalan yang luar biasa, karena
imbalannya dilipatgandakan. Baca al-quran satu huruf bisa menjadi 10 kebaikan,
jadi bisa dibayangkan jika sehari 1/2-1juz. Sudah berapa kebaikan?, itu baru
dari satu amalan saja, belum amalan-amalan lain. Awal Ramadhan kali ini berkesempatan memulai di kampung halaman, karena sekolah
meliburkan di awal Ramadhan. Saya memutuskan untuk pulang sabtu pagi, agar
jumat siang sampai malam bisa istirahat dan merapikan barang-barang yang ada di
kamar. Sabtu pagi ibu menghubungi agar ketemu di Rumah sakit di Lamongan
sekalian menjenguk saudara yang jumat sore dibawa ke Rumah Sakit. Saya
mengiyakan, selang beberapa jam ibu membatalkan, karena beliau tidak jadi
berangkat hari itu. Sepupu saya menghubungi untuk mengajak pulang keponakan,
biar tahu ayahnya sakit di rumah sakit. Ternyata dia tidak bisa pulang hari itu
juga karena masih ada urusan di kampusnya, dan dia memutuskan pulang esok hari
saja. Akhirnya saya kembali ke rencana awal, pulang seperti biasa tanpa mampir
kesana kemari. Hari ahad, ibu memutuskan untuk ikut menjenguk bareng rombongan guru mewakili
bapak yang sedang ada urusan di masjid. Agak siang mengabari kalau mau menginap
di Rumah sakit dan balik esok hari. Sorenya, ada barang yang harus dikirim dan
sudah tidak ada titipan. Akhirnya bapak memutuskan untuk pergi ke Rumah sakit
dan saya ikut. Di Rumah sakit sudah banyak keluarga yang datang, meskipun tidak
bisa menjenguk pasien secara langsung.
Satu persatu keluarga pulang, ada yang ke Bojonegoro, Tuban, Surabaya dan
Solokuro. Selang beberapa jam, kami semua mendapat kabar duka. Kabar itu
mungkin tidak melukai keluarga saja, tapi orang-orang yang tidak menyangka
kepergiannya sungguh cepat.
Senin pagi, pukul 02.00 ibu Membangunkan dan mengajak untuk ke rumah duka, sudah banyak orang berkumpul disana.
Cerita singkat diatas adalah bagian dari nadzirum mubin (peringatan yang jelas). sebagaimana dalam surat Al-Dzariyat 50-51. ففروا اِلَی الله انّي نذير مبين۞ ولا تجعلوا مع اﷲ الها اخر انِّي لكم منه نذير مبين۞... jadi momen ramadhan ini bisa menjadi wadah untuk kembali meningkatkan yang kurang, menperbaharui dirinya, menata kembali jalan hidupnya, memulai hubungan baru dengan Tuhan dan sesama manusia dengan amal kebaikan.
Senin pagi, pukul 02.00 ibu Membangunkan dan mengajak untuk ke rumah duka, sudah banyak orang berkumpul disana.
Cerita singkat diatas adalah bagian dari nadzirum mubin (peringatan yang jelas). sebagaimana dalam surat Al-Dzariyat 50-51. ففروا اِلَی الله انّي نذير مبين۞ ولا تجعلوا مع اﷲ الها اخر انِّي لكم منه نذير مبين۞... jadi momen ramadhan ini bisa menjadi wadah untuk kembali meningkatkan yang kurang, menperbaharui dirinya, menata kembali jalan hidupnya, memulai hubungan baru dengan Tuhan dan sesama manusia dengan amal kebaikan.
Posting Komentar untuk "RAMADHAN DAN KAMPUNG HALAMAN."