Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BELAJAR DAN TERINSPIRASI.




    Pada tahun 2016 lalu, saya berkesempatan belajar dengan beberapa Dosen Perempuan yang sudah bergelar professor pada bidang keahliannya.
Salah satunya adalah Mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Beliau selalu datang tepat waktu, pergi ke kampus naik bemo atau kadang diantar anaknya. Pernah satu kali pertemuan beliau telat tidak seperti biasanya, akhirnya kami mengira beliau berhalangan hadir. Jadi kami sepakat pulang. Ternyata beliau hadir, tetap mengajar meskipun hanya ada dua mahasiswa. Pakaian tidak mengikuti trend fashion seperti perempuan-perempuan lain yang memadu padankan warna dari ujung kepala sampai kaki, tidak ada tambahan aksesoris atau bahkan tas merek terkenal. Penampilan serba sederhana.

Kami mengawali kuliah dengan pembagian tema bahan presentasi, karena satu kelas hanya 13 mahasiswa maka presentasi bersifat individu. Dari presentasi pertama sampai menjelang bagian saya, hampir semua mendapat pertanyaan dan masukan materi yang kurang lengkap. Banyak yang kemudian deg-degan kurang percaya diri atau takut karena referensi yang digunakan kurang banyak. Sampailah pada giliran saya, saya mendapat materi Perang salib. Perang salib ini terjadi sangat lama, sampai dikelompokkan menjadi tiga bagian oleh ahli sejarah. Dari satu panglima perang sampai ke Shalahuddin Al-Ayyubi.
Persoalan perluasan wilayah keuasaan atau penyebaran Islam bukan hanya perangnya saja, tapi pengaruh dan jejak-jejak yang didapatkan dari dua kubu juga patut menjadi perhatian. Misalnya sektor pertanian, pemerintahan, perdagangan, pendidikan, pakaian, pemberdayaan perempuan atau model bangunan. Dosen saya tetap mengkritisi dan memberi masukan kalau materi saya kurang. Dalam benak saya, Subhanallah hafal sekali. Padahal usia sudah lanjut, Satu sisi karena bidangnya juga. Bagi saya yang tidak pernah hafal, dan malas membaca sejarah jadi serba sulit. Padahal dengan sejarah bisa membentuk pola pikir kita dari membaca kondisi dari masa ke masa.
Beliau juga pernah bercerita kalau melanjutkan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam keadaan hamil, jadi harus bolak balik Surabaya Jakarta. Jadi pesannya kalau ada kesempatan dan rezeki sekolah ambil saja. Kalau tidak tetap jadi pembelajar seumur hidup melalui wadah apapun.. Jadi itu gambaran singkat kalau perempuan mampu melaksanakan perannya di ranah domestik dan publik semampunya, hidup sederhana dengan memaksimalkan otak yang luar biasa, dan mempunyai jatah pendidikan yang sama dengan laki-laki yang berusaha mengahpus labeling second class human di masyarakat. Jadi mungkin orang-orang seperti ini selalu mengedepankan kesepahaman dan keterbukaan satu sama lain dalam hidup untuk memenuhi perannya.

Posting Komentar untuk "BELAJAR DAN TERINSPIRASI."