GANGGUAN PELAKSANAAN UNBK SMP 2017 DI SURABAYA (ANALISIS FRAMING BERITA UNBK SMP 2017 DI SURABAYA PADA MEDIA ONLINE “BERITA METRO”)
Silvia
Virda Susanti.[1]
Abstrak
Analisi
framing ini digunakan untuk menganalisis berita dari media Online “Berita
Metro” tentang “Ada Gangguan UNBK SMP” melalui pendekatan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat
deskriftif interpretatif. Data diperoleh dari media online “Berita Metro”
tentang “Ada Gangguan UNBK SMP” hari selasa, 02 Mei 2017. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki yang mengemukakan perangkat framing yang terdiri dari empat struktur
yaitu, Sintaksis,Skrip, Tematik dan Retoris. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pengaruh media memberikan dampak pada persepsi masyarakat mengenai pelaksanaan
UNBK SMP 2017 di Surabaya terkendali beberapa faktor. Anggapan masyarakat
terkait ini terjadi di seluruh sekolah SMP/Mts Negeri dan Swasta di Surabaya
karena kerusakan server, internet yang lambat dan listrik padam. Kejadian
tersebut sebenarnya hanya terjadi di beberapa sekolah di wilayah selatan yaitu kerusakan
server dan internet yang lambat, kemudian di wilayah utara terkendala karena listrik padam.
Kata kunci : Analisis Framing,
UNBK SMP, Kota Surabaya, Pan Kosikci.
Pendahuluan
Ujian nasional
dilaksanakan sebagai evaluasi akhir di setiap jenjang pendidikan untuk mengukur
keberhasilan pendidikan di Indonesia. Sebagaimana yang dijelaskan bahwsanya
Ujian Nasional adalah sistem evaluasi standar pendidikan
dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah
yang dilakukan oleh Pusat
Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20
tahun
2003
menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan
bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri
secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai
pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut
harus dilakukan secara berkesinambungan.[2] Ujian
Nasional disingkat dengan UNAS atau UN.
Salah satu
proses penilian ini selalu diperbaiaki setiap tahunnya, mulai dari pelaksanaan
Ujian Nasional yang dinilai kurang jujur, sehingga menjadikan Ujian Nasional
kurang penting dan Ujian yang kurang mendidik. Jika dilihat dari tujuan
penyelenggaraan Ujian Nasional adalah sebagai evaluasi pendidikan terakhir
untuk menilai keberhasilan, akan tetapi teknis pelaksanaan di lapangan yang
kurang sejalan dengan keinginan. Fakta dari berbagai media sosial menjelaskan
banyak daerah yang kurang jujur dalam pelaksanaan Ujian, ada beberapa pihak
yang memberikan bocoran jawaban kepada siswa dengan cara menjualnya, kemudian banyak
siswa yang kurang percaya diri dengan apa yang sudah dipelajari. Pada sisi lain
siswa merasa tegang untuk menghadapi karena merasa takut hasil yang buruk atau
sampai tidak sesuai dengan standar sehingga tidak lulus.
Berbagai
permasalahan diatas, menjadikan mentri Pendidikan selalu melakukan evaluasi
setiap tahun untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Pembenahan selalu
dilakukan setiap tahun agar mencapai mutu pendidikan yang sudah dirumuskan,
pembenahan pertama adalah dengan penentuan standar pendidikan yang
komprehensif. Penentuan standar yang terus meningkat adalah dengan menentukan
nilai batas, siswa bisa dikatakan lulus atau kompeten apabila telah melewati
batas nilai yang sudah ditentukan. nilai batas berfungsi untuk memisahkan
antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus disebut batas kelulusan,
kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard setting.
Nilai batasan
itulah yang menjadikan siswa yang kurang percaya diri dengan kemampuannya
sehingga menjadikan banyak kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasioanl. Menteri
Pendidikan dan Tim selalu mengevaluasi pelaksanaan Ujian Nasional setiap tahun,
kemudian banyak teknis di lapangan yang berubah seperti, soal dua paket sampai
lima paket untuk tercapainya Ujian Nasional yang jujur dan aman. Ketika
pelaksanaan Ujian Nasional dengan menggunakan lima paket dirasa masih banyak
ketidak jujuran dan kurang aman dalam pelaksanaan yang akhirnya tidak mendidik
siswa, kemudian Menteri Pendidikan merumuskan pelaksanaan Ujian Nasional
berbasis Komputer. Pelaksanaan Ujian Nasional berbasis Komputer dimulai pada
tahun 2016 di daerah yang sanggup. Dinas pendidikan Surabaya pada tahun 2016
sudah memulai pelaksanaan Ujian Nasional berbasis Komputer untuk pertama
kalinya.
Pelaksanaan
Ujian Nasional berbasis Komputer (UNBK) ini
dirasa lebih baik manfaatnya, seperti penghematan kertas, kejujuran siswa dalam
mengerjakan karena banyak pola penyajian soal di setiap nomernya. UNBK SMP tahun 2017 di Surabaya yang telah
dilaksanakan pada tanggal 2-8 Mei 2017 lalu telah dikabarkan “ada gangguan UNBK
SMP” di media online “Berita Metro”, oleh karena itu untuk melihat
subjektivitas penulis tersebut, diperlukan sebuah analisis tersendiri terhadap isi berita sehingga akan
diketahui latar belakang seorang penulis dalam menulis berita. Pembaca akan
lebih memahami bagaimana seorang penulis atau institusi pers dalam menulis
berita. Salah satu cara untuk menganalisis berita di media adalah analisis
bingkai (frame analysis). Analisis bingkai adalah bagaimana cara media
memaknai, memahami dan membingkai kasus/peristiwa yang penting. Metode semacam
ini berusaha menafsirkan makna dari suatu teks dengan jalan menguraikan
bagaimana media membingkai isu.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana media Onlina “Berita Metro”
dalam membingkai berita UNBK SMP 2017 di Surabaya “Ada Gangguan UNBK SMP”
melalui pendekatan analisis framing model
Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki”
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk menganalisis cara media online “Berita Metro” dalam
membingkai berita UNBK SMP 2017 di Surabaya melalui pendekatan analisis framing
model Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki.
Kerangka Dasar Teori
1.
Komunikasi masa
Definisi Komunikasi massa adalah suatu proses media yang
menyebarkan pesan ke publik secara luas dan pada sisi lain diartikan sebagai
bentuk komunikasi yang ditujukan pada sejumlah khalayak umum, heterogen,
anonim, melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat.
Adapun karateristik komunikasi massa adalah
sebagai berikut:
a.
Sifat komunikan, yaitu komunikasi massa yang ditujukan kepada
khalayak yang jumblahnya relatif besar, heterogen, dan anonim. Jumblah besar
yang dimaksudkan hanya dalam periode waktu yang singkat saja dan tidak
dapat diukur, beberapa total jumblahnya. Bersifat heterogen berarti khalayak
bersifat berasal dari latar belakang dan pendidikan, usia, suku, agama,
pekerjaan,. Sehingga faktor yang menyatukan khalayak yang heterogen ini adalah
minat dan kepentingan yang sama. Anonim berarti bahwa komunikator tidak
mengenal siapa khalayaknya, apa pekerjaannya, berapa usianya, dan lain
sebagainya.
b.
Sifat media massa, yaitu serempak dan cepat. Serempak (Simultanety)
berarti bahwa keserempakan kontak antara komunikator dengan komunikan
yang demikian besar jumblahnya. Pada saat yang sama, media massa dapat membuat
khalayak secara serempak dapat menaruh perhatian kepada pesan yang disampaikan
oleh komunikator. Selain itu sifat dari media massa adalah cepat(rapid), yang berarti
memungkinkan pesan yang disampaikan pada banyak orang dalam waktu yang cepat.
c.
Sifat pesan, Pesan yang disampaikan melalui media massa adalah
bersifat umum (Public). Media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan
kepada khalayak, bukan untuk kelompok orang tertentu. Karena pesan komunikasi
melalui media massa sifatnya umum, maka lingkungannya menjadi universal tentang
segala hal, dan dari berbagai tempat di seluruh dunia. Sifat lain dari pesan
melalui media massa adalah sejenak (Transient), yaitu hanya untuk sajian
seketika saja.
d.
Sifat komunikator, karena meida massa merupakan lembaga organisasi,
maka komunikator dalam komunikasi massa, seperti wartawan, utradara, penyiar,
pembawa acara, adalah komunikator yang terlembagakan. Media massa merupakan
organisasi yang rumit, pesan-pesan yang disampaikan kepada khalayak adalah
hasil kerja kolektif, oleh sebap itu, berhasil tidaknya komunikasi massa
ditentukan oleh berbagai faktor yang terdapat dalam orginisasi massa.[3]
2.
Media
massa.
Media merupakan saluran penyampaian pesan dalam
komunikasi antarmanusia. Menurut McLuhan, media massa adalah
perpanjangan alat indra kita. Melalui media massa kita
memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang tidak kita
alami secara langsung. Adapun fungsi media massa secara umum adalah:
a.
Media massa memiliki fungsi pengantar (pembawa) bagi
segenap macam pengetahuan.
b.
Media massa menyelenggarakan kegiatan dalam lingkungan
publik.
3.
Media Online.
Pengertian
Media Online secara umum, yaitu segala jenis atau format media yang hanya bisa
diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan suara. Dalam
pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai sarana komunikasi
secara online. Dengan pengertian media online secara umum ini, maka email,
mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial (social media)
masuk dalam kategori media online.
Pengertian
Media Online secara khusus yaitu terkait dengan pengertian media dalam konteks
komunikasi massa. Media --singkatan dari media komunikasi massa-- dalam bidang
keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu, seperti publisitas
dan periodisitas. Pengertian media online secara khusus adalah media yang
menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online.[5]
4.
Konstruksi
realitas sosial
Dua istilah dalam sosiologi pengetahuan Berger adalah kenyataan dan
pengetahuan. Berger dan Luckmann mulai menjelaskan realitas sosial dengan memisahkan
pemahaman kenyataan dan pengetahuan. Realitas diartikan sebagai suatu kualitas
yang terdapat didalam realitas-realitas yang diakui sebagai memiliki keberadaan
(Being)yang tidak tergantung pada kehendak kita sendiri. Sedangkan pengetahuan
didefinisikan sebagai kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata dan memiliki
karakteristik yang spesifik.[6]
Menurut Berger dan Luckmann, terdapat dua
obyek pokok realitas yang berkenaan dengan pengetahuan, yakni realitas
subyektif dan realitas obyektif. Realitas subyektif berupa pengetahuan
individu. Disamping itu, realitas subyektif merupakan konstruksi definisi
realitas yang dimiliki individu dan dikonstruksi melalui peoses intrnalisasi.
Realitas subyektif yang dimilik masing-masing individu
merupakan basis untuk melibatkan diri dalam proses eksternalisasi, atau proses
interaksi sosial dengan individu lain dalam sebuah struktur sosial. Melalui
proses eksternalisasi itulah individu secara kolektif berkemampuan melakukan
obyektivikasi dan memunculkan sebuah konstruksi realitas obyektif yang baru.[7]
Analisis Framing
Analisis framing
adalah salah satu metode
analisis media, seperti
halnya analisis isi
dan analisis semiotik. Secara
sederhana, Framing adalah membingkai sebuah peristiwa, atau dengan kata
lain framing digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara
pandang yang digunakan wartawan atau media massa ketika menyeleksi isu dan menulis berita.
Framing merupakan metode penyajian realitas di mana kebenaran tentang
suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan dobelokkan secara halus,
dengan memberikan penonjolan pada aspek tertentu. Penonjolan aspek-aspek
tertentu dari isu berkaitan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari
suatu peristiwa dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis. Hal ini sangat
berkaitan dengan pamakaian diksi atau kata, kalimat, gambar atau foto, dan
citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak.[8]
1.
Framing Model Pan dan Kosicki
Penggunaan empat dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing yaitu,
sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Keempat dimensi struktural ini
membentuk semacam tema yang mempertautkan elemen-elemen semantik narasi berita
dalam suatu koherensi global. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai
frame yang
berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang
dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita, kutipan sumber, latar
informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke dalam teks secara
keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna.
Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat
tanda yang dimunculkan dalam teks.
KERANGKA FRAMING PAN DAN KOSICKI[9]
STRUKTUR
|
PERANGKAT FRAMING
|
UNIT YANG DIAMATI
|
SINTAKSIS
Cara wartawan
menyusun fakta
|
1. Skema berita
|
Headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber,
pernyataan, penutup
|
SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta
|
2. Kelengkapan berita
|
5W+1H
|
TEMATIK
Cara wartawan
menulis fakta
|
|
Paragraf, proposisi
|
RETORIS
Cara wartawan
menekankan fakta
|
|
Kata, idiom, gambar/foto, grafik
|
2.
Teori Agenda Setting
Agenda setting menurut McCombs & Shaw
adalah “mass
media have the ability to transfer the salience of items on their news agendas
to public agenda”. Pengertian ini
menjelaskan bahwa media massa memang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
bahkan membentuk pola pikir audience yang terkena terpaan
informasinya. media massa
mempunyai kemampuan untuk membuat masyarakat menilai sesuatu yang penting
berdasarkan apa yang disampaikan media, dengan kata lain we judge
as important what the media judge as important. Pada
kenyataannya media selalu memberikan pengaruh pada pemahaman konsumen.[10]
Metode Peneletian
1.
Jenis
penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
interpretatif. Penulis akan mencoba menginterpretasi berita pelaksanaan UNBK
SMP 2017 di Surabaya pada media online “Berita Metro yang berjudul “Ada
Gangguan UNBK SMP” periode Selasa 02 Mei 2017 dan kemudian menyimpulkan hasil
temuan dari analisis tersebut.
2.
Fokus
penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah menganalisis subjek
dan objek. Subjeknya, yaitu Media Online. Sedangkan Objeknya, yaitu
teks berita terkait pelaksanaan
UNBK SMP 2017 di Surabaya yang dimuat dalam media Online “Berita Metro” periode
Selasa 02 Mei 2017.
3.
Sumber
data penelitian
Dalam penelitian
ini, penulis akan menggunakan data primer, yaitu
berita Pelaksanaan UNBK SMP
2017 di Surabaya yang dimuat di media online “Berita Metro” periode selasa, 2
Mei 2017. Selain itu penulis juga akan menggunakan data-data tambahan dari
kepustakaan.
4.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengupulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner
(angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.[11] Teknik pengumpulan data dibedakan dengan metodologi
dari riset yang digunakan para periset, yakni riset kualitatif dan kuantitatif.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan riset kualitatif dengan menggunakan
teknik observasi dan dokumentasi. Teknik ini digunakan peneliti untuk mendapat
jawaban terbaik dari pertanyaan penelitian.
a. Observasi
Observasi pada penelitian ini diartikan sebagai
kegiatan mengamati subjek (media online “Berita Metro”) dan Objek (Pelaksanaan
UNBK SMP 2017 di Surabaya).
b. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yang dilakukan adalah mengumpulakn
teks berita terkait pemberitaan pelaksanaan UNBK SMP 2017 di
Surabaya. Selain itu, peneliti menambah data-data yang digunakan
melalui penghimpunan
data-data, literatur dan kajian pustaka terkait
permasalahan yang diangkat.
Pengumpulan dokumentasi tersebut digunakan
untuk mendapatkan informasi
yang mendukung dalam menganalisis data.
5.
Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti
adalah dengan menggunakan framing model Pan dan Kosicki. Dengan
pendekatan ini, teks berita dari data tersebut dianalisis dengan dikelompokan
dan diuraikan kedalam empat struktur besar:
- Struktur Sintaksis, struktur sintaksis behubungan dengan bagaimana wartawan menyusun berita.
- Struktur Skrip, sturktur skrip adalah cara wartawan mengisahkan fakta.
- Struktur Tematik, struktur tematik adalah cara wartawan menulis fakta.
- Struktur Retoris, struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik dan gambar.
Penggunaan media ini karena kesesuaian cara
menanalisis berita berupa teks, dengan menggunakan 4 struktur. Model analisis
lain kurang cocok digunakan untuk menganalisa model berita yang dipilih
peneliti seperti model analisis framing entman dan Edelman yang kurang
menampilkan sisi retoris dalam menganalisa.
Pada tingkatan analisanya keduanya menunjukkan
bagaimana kata, kalimat atau gambar yang dapat dianalisa sebagai integral
memahamai frame, tetapi
keduanya tidak mengajukan gambaran detail mengenai elemen retoris
tersebut. Kedua model tersebut terutama bergerak pada level bagaimana
peristiwa dipahami dan bagaimana pemilihan fakta yang dilakukan oleh media.
Model dan Pan dan Kosicki, disertakan dalam unit analisis mereka apa saja
elemen retoris yang perlu diperhatikan untuk menunjukkan perangkat framing.
Model Gamson yang banyak ditekankan adalah penandaan dalam bentuk simbolik baik
lewat kiasan maupun retorika yang secara tidak langsung mengarahkan perhatian
khalayak. Model Pan dan Kosicki banyak diadaptasi pendekatan linguistik dengan
memasukkan elemen seperti pemakaian kata, menulis struktur dan bentuk kalimat
yang mengarahkan bagaiman peristiwa dibingkai media.
Hasil Penelitian
Dari hasil
penelitian dapat diketahui bahwasanya berita tersebut lebih banyak menyorot adanya
gangguan dalam pelaksanaan UNBK SMP 2017 di surabaya di setiap wilayah.
Gangguan tersebut bermacam-macam, diantaranya adalah gangguan server yang
tiba-tiba drop di wilayah surabaya selatan. Kejadian itu tidak dialami
semua sekolah SMP Negeri atau swasta di wilayah selatan akan tetapi sebagian
saja. Berita di “Berita Metro” seperti memberikan informasi bahwasanya di
seluruh SMP di wilayah selatan mengalami kendala. Seperti yang dikatakan oleh
teknisi UNBK SMP Muhammadiyah 17 Surabaya, “pelaksanaan UNBK SMP 2017 di SMP
Muhammadiyah 17 Surabaya lancar tidak ada kendala untuk tiga sesi di hari
pertama, selasa 02 Mei 2017 mata pelajaran Bahasa Indonesia, gangguan ini hanya
dialami beberapa SMP/Mts di wilayah selatan.”[12] Di
berita juga kepala dinas pendidikan juga menjelaskan bahwasanya adanya kendala
pada internet yang mampu mengganggu jalannya UNBK SMP 2017 di Surabaya. Hal ini
dikuatkan juga dengan siswa yang mengikuti UNBK, “Ujian berjalan lancer, tidak
ada kendala apapun unuk hari pertama”.[13]
Berita ini dikuatkan dengan beita online Surya “Gara-Gara ini UNBK SMP di
Surabaya sempat tersendat”, bahwasanya kendala menyeluruh terjadi pada hari
ketiga tepatnya hari kamis, 4 Mei 2017 disebabkan server down dari pusat
yaitu kementrian Pendidikan RI.
Dinilai dari
komunikasi massa, berita tersebut mampu mempengaruhi individu lain yang hanya
membaca tetapi tidak tahu faktanya, oleh karena itu penulis berita mampu
menjadikan pembaca merasa bahwa pelaksanaan UNBK terkendala secara keseluruhan.
Dinilai melalui
berita “berita metro” dari media online, jika dianalisa menggunakan teori
agenda setting dalam framing adalah menyatakan bahwasanya pelaksanaan
UNBK SMP 2017 di Surabaya mengalami gangguan, yang menjadikan pembaca mengira
bahwasanya kendala itu terjadi secara keseluruhan di SMP/Mts Negeri dan Swasta
di Surabaya. Adapun
5w dan 1 h yang bisa ditemukan dalam teks beita tersebut.
Penggunaan
struktur sintaksis pada berita “Ada Gangguan UNBK SMP” ditemukan beberapa
hubungan kata yang kurang bisa difahami oleh pembaca. Struktur skrip pada
berita tersebut disajikan dengan menggunakan hasil wawancara secara langsung
yang disajikan, seperti:
Kepala
SMP Kristen YBPK 1, Erwin Darmogo mengatakan, UNBK hari pertama berjalan lancar
sejak sinkronisasi. Bahkan pada sesi pertama dan kedua jaringan internet
berlangganan di sekolahnya tanpa hambatan. Menginjak sesi ketiga, salah satu
siswanya mengalami log out otomatis. “Dari 16 anak, 1 yang bermasalah, akhirnya
kami pakai modem cadangan sekolah baru berjalan lancar,” kata pria yang juga
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah ( MKKS) SMP Swasta Surabaya Timur ini.
Selain
contoh diatas dicontohkan lagi pada bagian lain, seperti:
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan
mengakui di sejumlah wilayah di Surabaya memang jangkauan internetnya tidak
lancar. Makanya pihak sekolah sudah bersiaga dengan adanya modem. Sehingga
pihak proktor dan teknisi sudah bisa menangani tanpa laporan dan meminta
babtuan proktor utama. “Ada beberapa kendala teknis yang dialami sekolah
pada hari pertama ini. Tetapi semua bisa diatasi tanpa harus mengikuti ujian
susulan,” ujarnya.
Dari paparan beberapa sumber di
berita menguatkan asumsi masyarakat yang membaca bahwasanya banak kendala yang
terjadi pada pelaksanaan UNBK SMP 2017 di Surabaya. Pada struktur tematik,
penulis memaparkan beberapa fakta dengan mewawancarai ketua pelaksana yang
bertugas di tempat, contoh Kepala SMP Kristen YBPK 1, Erwin Darmogo dan
wawancara kepala dinas pendidikan Surabaya yaitu bapak Ikhsan. Beberapa
pemilihan wawancara ini adalah cara penulis untuk menguatkan berita yang akan
disusun.
Pada
penyusunan dan penggunanaan dalam struktur retoris ditemukan “sehingga help desk posko UNBK harus terjun ke
sekolah dan mengganti servernya”. Pada kalimat tersebut ada kata yang sudah
digaris bawah, kata tersebut tidak disertai penjelasan dari help desk, sehingga
membingungkan pembaca yang tidak tahu maksud kata tersebut.
Pada sisi Teori Agenda setting media mempunyai
kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan
atau peristiwa tersebut. Media mengatakan pada masyrakat apa yang penting dan
tidak penting serta mengatur apa yang harus dilihat, oleh karena itu framing
yang digunakan oleh penyusun media adalah pelaksanaan UNBK SMP 2017 di
Surabaya hari pertama, selasa 02 Mei 2017 mata pelajaran 2017 disebabkan
berbagai masalah seperti kerusakan server, internet yang lambat dan listrik
mati.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis framing terhadap media
online “Berita Metro” mengenai “Ada Gangguan UNBK SMP” yaitu framing yang
digunakan oleh penyusun media adalah pelaksanaan UNBK SMP 2017 di Surabaya hari
pertama, selasa 02 Mei 2017 mata pelajaran 2017 disebabkan berbagai masalah
seperti kerusakan server, internet yang lambat dan listrik mati. Kejadian itu
sebenarnya tidak terjadi secara keseluruhan, karena hanya ada beberapa sekolah
saja.
Saran
1. Media online
“Berita Online”
Penyusun berita harus lebih memperhatikan empat unsur
penyusunan berita, yaitu struktur sintaksis, skrip, tematik dan retoris.
2. Masyarakat
Masyarakat diharapkan lebih kritis dalam melihat,
memahami dan menyikapi sebuah berita yang dihadirkan oleh media massa, media
cetak ataupun online. Hendaknya sebuah artikel berita tidak ditelan mentah-mentah dan lebih selektif dalam memilih media sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Daftar
Pustaka
Burhan. Bunghin. 2008. KonstruksI Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan
Televisi, dan Keputusan Konsmen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan
Thomas Luckman. Jakarta: Kencana
Eriyanto.2002. Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan
Politik Media.Yogyakarta: LkiS
Yogyakarta
L. Berger,
Peter dan Thomas Lukhmann. 1190. Tafsir Sosial atas Kenyataan. Jakarta: LP3ES
M. Polomo, Margaret. 2010. Sosiologi
Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press
Sugiyono,2016. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suprapto, Tommy.2006 Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Analisis Framing, diakses
dari https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_framing pada tanggal 9 Juni
2017 pukul 03:45 WIB
Ujian Nasional
diakses dari www.wikipedia.com pada tanggal 8 Juni 2017
Romeltea Media. “Media Online :
Pengertian dan Krakteristik”, diakses dari http://menulis-makalah.blogspot.co.id/2015/06/cara-menulis-footnote-catatan-kaki-yang.html
pada tanggal 8 Juni 2017 pada pukul 23:08.
http://pakarkomunikasi.com/teori-agenda-setting diakses pada anggal
23 Juni 2017 pada pukul 10:40 WIB
Hasil wawancara dengan teknisi UNBK
SMP Muhammadiyah 17 Surabaya yaitu Bayu Agung Cahyono, S.Pd, pada tanggal 8
Juni 2017 pukul 13.00 WIB.
Hasil wawancara
dengan siswa SMP Muhammadiyah 17 Surabaya yaitu Raqin Rafa Raditya siswa kelas
IX C pada tanggal 8 Juni 2017 pukul 13.00 WIB
BERITA UTAMA
Ada Gangguan UNBK SMP
Selasa,
02 Mei 2017 19:49
BERITA TERKAIT
- Polisi Bongkar Pengiriman Motor Bodong ke Luar Pulau
- Mogok Sopir Pertamina Mulai Ganggu Pengiriman BBM
- Hasil Ramp Check, Kualitas Bus di Purabaya Meningkat
- Diklat Sepakbola Dispora Surabaya Libur Lebaran
- Kesiapan Polda Jatim Diapresiasi
SURABAYA (BM) – Sebanyak 41.872 siswa SMP se Surabaya mengikuti Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK) mulai Selasa (2/5). Pelaksanaan hari pertama tidak
berjalan mulus. Sejumlah sekolah menemui kendala. Mulai dari listrik padam,
gangguan server, hingga jaringan koneksi internet.
Kepala SMP Kristen YBPK 1, Erwin Darmogo mengatakan,
UNBK hari pertama berjalan lancar sejak sinkronisasi. Bahkan pada sesi pertama
dan kedua jaringan internet berlangganan di sekolahnya tanpa hambatan.
Menginjak sesi ketiga, salah satu siswanya mengalami log out otomatis. “Dari 16
anak, 1 yang bermasalah, akhirnya kami pakai modem cadangan sekolah baru
berjalan lancar,” kata pria yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (
MKKS) SMP Swasta Surabaya Timur ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik)
Surabaya Ikhsan mengakui di sejumlah wilayah di Surabaya memang jangkauan
internetnya tidak lancar. Makanya pihak sekolah sudah bersiaga dengan adanya
modem. Sehingga pihak proktor dan teknisi sudah bisa menangani tanpa laporan
dan meminta babtuan proktor utama.
“Ada beberapa kendala teknis yang dialami
sekolah pada hari pertama ini. Tetapi semua bisa diatasi tanpa harus mengikuti
ujian susulan,” ujarnya.
Masalah lainnya, lanjut Ikhsan, adalah error
pada windows server salah satu sekolah pada sesi pertama. Padahal, selama
tryout dan sinkronisasi berjalan lancar. Masalah ini juga tak bisa diatasi
secara langsung oleh pihak sekolah, sehingga help desk posko UNBK harus terjun
ke sekolah dan mengganti servernya.
“Pakai server cadangan buat lanjut ujian,
kemudian server Dispendik kami daftarkan untuk dijadikan cadangan sekolah itu,”
jelasnya.
Karena insiden itu, 20 siswa yang memakai
server error itu harus mengikuti ujian dengan jadwal yang mundur 2 jam dari
jadwal. Di sekolah lain juga ada siswa yang terlambat mengikuti ujian karena
sempat mengeluh sakit hingga ke Puskesmas. Namun karena dinyatakan masih mampu
mengikuti ujian, siswa tersebut kembali ke sekolah untuk mengikuti UNBK.
Sementara itu, saat menginjak sesi kedua untuk
sekolah di wilayah Surabaya Utara sempat mati lampu karena adanya balon yang
menyangkut pada jaringan listrik.
“Jaringan PLN kecantol balon, tapi sudah
diatasi. Dan sekolah cukup tenang karena sudah terbiasa USBN dan USBK yang juga
bermasalah, jadi lebih terbiasa,” lanjutnya.
Melihat kejadian ini, dia mengimbau kepada
semua sekolah kembali mengecek paket internet yang dipakai sekolah. Demikian
pula pada kabel yang ada pada klient komputer. Sehingga bisa meminimkan kendala
teknis yang ada. (sdp/nii)
BERITA PENGUAT
Gara-gara ini UNBK SMP di Surabaya sempat Tersendat
Kamis, 4 Mei 2017 20:40
surya/ahmad zaimul haq
Siswa SMPN I saat akan mengikuti Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (9/5/2016).
SURYA.co.id | SURABAYA–
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP hari ketiga,
Kamis (4/5/2017) sempat terkendala.Setidaknya sekitar 20 sekolah terpantau Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya mengalami gangguan dalam pelaksanaan sesi pertama dan kedua.
Ujian untuk pelajaran Bahasa Inggris ini terganggu karena server pusat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sempat error. Dampaknya pun menjalar ke sekolah-sekolah.
Kepala SMPN 19 Surabaya, Shahibur Rachman menjelaskan sekolahnya juga sempat terganggu akibat masalah server pusat tersebut.
Hal ini berakibat pada UNBK sesi pertama yang sempat mundur 10-15 menit dari jadwal semula yaitu pukul 07.30 WIB. Tapi, untuk sesi kedua dan ketiga sudah berjalan normal kembali.
“Server pusat mati/offline secara tiba-tiba. Beberapa menit hidup lagi dan bisa dilanjut saat menit-menit terakhir siswa mau log out,” jelasnya ketika dikonfirmasi SURYA.co.id, Kamis (4/5/2017).
Hal berbeda dialami siswa SMP Muhammadiyah 17 Surabaya.
Kepala SMP Muhammadiyah 17 Surabaya, M Azam Nuri menjelaskan UNBK sesi pertama di sekolahnya baru bisa dimulai pukul 08.50. Ini karena token untuk siswa eror dan tidak bisa diunggah karena server pusat mati.
“Sesi pertama akhirnya harus pulang pukul 10.30,” ujar dia. Tapi, lanjut Azam, UNBK sesi kedua dan ketiga berjalan lancar.
Kendala tersebut juga dijumpai Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti saat mengunjungi SMPN 32 Surabaya.
Reni mengatakan, ujian di sekolah itu sempat offline di sesi kedua yang dimulai pukul 10.30-12.30.
Karena kesigapan proktor dan teknisi tingkat sekolah, permasalahan itu cepat teratasi.
“Anak-anak sempat menunggu didampingi guru dan bisa dikondisikan,” ujarnya.
Reni pun mengapresiasi kesigapan proktor dan teknisi di tingkat sekolah.
“Mungkin karena sudah berpengalaman menangani ujian berbasis komputer, jadi mereka sigap mengondisikan,” tutur politisi dari PKS ini. Selain di SMPN 32 Surabaya, Reni juga mendatangi SLB Karya Mulya.
Kepala Dindik Kota Surabaya, Ikhsan mengakui ada sebagian sekolah di Kota Pahlawan yang menemui kendala saat UNBK hari ketiga.
Berdasar laporan yang diterima, setidaknya ada 20 SMP yang mengalami error.
“Memang ada yang sejak awal dimulai. Ada juga pas di tengah jalan tiba-tiba server pusat error,” ujarnya.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya ini melanjutkan, ada beberapa titik yang jaringannya memang tidak bagus. Hal itu sudah diantisipasi sekolah dengan menggunakan modem.
“Semua pelaporan dilakukan sambil jalan ujian. Yang penting anak-anak bisa stabil saat ujian dan tidak dirugikan,” ungkapnya.
Ikhsan menjelaskan, data sekolah yang menemui kendala sudah dilaporkan kepada Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud. Selain itu, pihaknya juga melapor ke pihak penyedia jasa internet.
“Yang jelas, kami sudah menyediakan 75 proktor di tiap subrayon dan proktor inti di lima wilayah. Mereka sigap menangani persoalan yang muncul saat UNBK,” pungkasnya.
[1] Mahasiswi pascasarjana
UIN Sunan Ampel Surabaya program Studi Pendidikan Bahasa Arab, email:
silviavirda1@gmail.com
[2] Ujian Nasional diakses
dari www.wikipedia.com pada tanggal 8 Juni 2017
[4] Bungin, Burhan. KonstruksI Sosial Media Massa: Kekuatan
Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsmen Serta Kritik
Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckman (Jakarta: Kencana, 2008)
[5] Romeltea
Media. “Media Online : Pengertian dan Krakteristik”, diakses dari
http://menulis-makalah.blogspot.co.id/2015/06/cara-menulis-footnote-catatan-kaki-yang.html
pada tanggal 8 Juni 2017 pada pukul 23:08.
[8] Analisis
Framing, diakses
dari https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_framing pada tanggal 9 Juni
2017 pukul 03:45 WIB
[9] Eriyanto. Analisis
Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.(Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2002). 46
[10] http://pakarkomunikasi.com/teori-agenda-setting diakses pada anggal 23 Juni 2017 pada pukul 10:40 WIB
[11] Sugiyono, Metode
Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2016), 193.
[12] Hasil
wawancara dengan teknisi UNBK SMP Muhammadiyah 17 Surabaya yaitu Bayu Agung
Cahyono, S.Pd, pada tanggal 8 Juni 2017 pukul 13.00 WIB.
[13] Hasil wawancara dengan siswa SMP Muhammadiyah 17 Surabaya yaitu
Raqin Rafa Raditya siswa kelas IX C pada tanggal 8 Juni 2017 pukul 13.00 WIB
Posting Komentar untuk "GANGGUAN PELAKSANAAN UNBK SMP 2017 DI SURABAYA (ANALISIS FRAMING BERITA UNBK SMP 2017 DI SURABAYA PADA MEDIA ONLINE “BERITA METRO”)"