Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Min Haitsu Laa Yahtasib : Menuntut Ilmu Ke Negeri China

Tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina..
kata mutiara itu yang sering kita dengar berkali-kali sebagai pedang lecutan bahwasanya kita harus menuntut ilmu sampai ke negeri tersebut. dalam artian kita tidak wajib pergi kesana untuk melanjutkan menuntut ilmu, kita boleh saja ke negeri mana saja semampunya. itu hanya sebuah isyarat penting untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh.

sebuah rezeki yang tak terduga, ketika saya habis sakit dan harus istirahat penuh. saya mendapat kabar untuk mengikuti seleksi ke luar negeri melalui program Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), kabar pertama kali saya akan dikirim ke Malaysia, ketika itu orang tua saya mengizinkan untuk tetap kesana karena banyak keluarga yang bekerja di Malaysia. 
menunggu kabar selanjutnya sembari mempersiapkan persyaratan-persyaratan, saya mendapat kabar bahwasanya tidak jadi dikirim ke Malaysia, akan tetapi akan dikirim ke Beijing China. sekali pergi, jauh pula, hanya ungkapan itu yang bisa saya ucapkan dengan syukur alhamdulillah.
tanggal 19 Oktober 2015
Pada hari pertama, kegiatan dimulai pukul 15.00 waktu Beijing. Kegiatan pertama dimulai dengan belajar di Beijing International Studies University (BISU) dengan dikasih tiga pilihan kelas, diantaranya yaitu : Kaligrafi, melukis dan musik.
Tim dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) memilih kelas kaligrafi. Kelas ini mengajarkan peserta cara menulis huruf cina dengan teknik tebal tipisnya. Tulisan yang mempunyai arti Friendship Forever.
Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih 1,5 jam, kemudian dilanjutkan dengan makan malam di tempat yang sama.Kegiatan dilanjutkan dengan berkumpul sesuai kelompok masing-masing, untuk menentukan nama kelompok dan benderanya. Tim dari IMM masuk kelompok pertama yang terdiri dari berbagai negara diantaranya sebagai berikut : German, Australia, Israel, Indonesia, dll.
Hari kedua (selasa, 20 Oktober 2015)
Hari kedua dilanjutkan dengan kunjungan ke desa Gubeiko Village. Desa ini terletak di dasar tembok besar Cina, dan sebagai benteng kota.
Setelah mengunjungi tempat bersejarah ini, kami makan siang tidak jauh dengan Gubeiko Village. Kunjungan setelahnya adalah ke Miyun Youth Camp Internatioanl, tempat ini pertama kali diinisiasi Beijing Youth Federation yang didesain dengan pemandangan alam yang bagus dan natural.
Pada malam hari dilanjutkan dengan Welcome Dinner, ini dihadiri oleh Guest Interview dianataranya dari Beijing Hyundai Motor Company, Beijing Electric Vehicle, Beijing International Studies dan Beijing Contemporary Music Academy.
Agenda Welcome Dinner dimulai dengan pembukaan tarian kemudian presentasi dari Guest dan dilanjut dengan sambutan oleh Wang Hongtao sebagai Vice President Beijing Youth Federation dan diakhiri dengan pertunjukan dari peserta.
Hari ketiga (Rabu, 21 Oktober 2015)
Hari ketiga dilaksanakan upacara pembukaan yang bertempat di Lecture Hall, Guest House, Beijing Hyundai Motor Company Venus Hall. Pembukaan diawali dengan pertunjukan drums, perkenalan ketua dan tamu yang akan presentasi, menyaksikan film pendek dari kegiatan IYOF 2014 dan Beijing Sister Youth Camp, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Beijing Youth Federation, Foreign Affairs Office Of Beijing Municipal Government, Beijing Hyundai, Beijing Electric Vehicle, dan memperkenalkan oraganisasi pemuda dari setiap negara.
Pada forum utama ini delegasi dari South Korea mempresentasikan dengan judul The Metropolis Of Seoul Youth Services Center, dan Australia mempresentasikan dengan judul Youth Rights Protection and Crime Prevention. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke pabrik mobil Hyundai untuk mengetahui proses pembuatan mobil, kemudian dilanjutkan dengan Sub Forum diantaranya adalah Construction of Legal System and City Governance, Youth Legislation and Youth Policy, dan Youth Rights Protection and Crime Prevention yang bertempat di Lecture Hall, Guest House, Guest House 203, dan Guest House 118.
Tim dari IMM mengikuti sub forum ke tiga yang membahas tentang Youth Rights Protection and Crime Prevention dan ada 8 kelompok lain dari negara lain. Tim IMM diwakili oleh IMMawan Eka Pitra mempresentasikan bagaiamana memperoleh hak dan mencegah kriminal pemuda, presentasi tersebut sangat menarik karena para peserta dari negara lain banyak yang antusias.
Perjalanan selanjutnya adalah berkunjung ke Saolin School. Sekolah ini mengajarkan anak-anak tentang keterampilan mempertahankan diri. Peserta IYOF 2015 dipertontonkan dengan kemampuan mereka.
Hari keempat (Kamis, 22 Oktober 2015)
Hari keempat peserta diajak berkunjng ke pusat kota Beijing, kunjungan disini tidak hanya sekedar kunjungan akan tetapi peserta dari setiap negara dikelompokkan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh panitia. Kunjungan ini dilaksanakan ke Wangfujing Street, Tiananmen Square, Qianmen Street, Xiushui Street. Peserta diberikan tugas untuk menyusuri pusat kota dengan mengunakan fasilitas subway, foto dengan 10 orang cina, makan masakan cina, foto didepan Tiananmen Square. Tim dari IMM mendapatkan pasangan kelompok dari negara Israel. Setelah menyusuri Tiananmen Square untuk berfoto bersama, kita mencari 10 orang cina untuk diajak foto bersama, kemudian menyusuri Qianmen street, jalan ini salah satu tempat bersejarah di pusat kota Beijing yang sekarang dijadikan tempat wisata para turis, di jalan ini kita berhenti untuk makan yang sebelumnya kita tidak pernah tau cara masaknya. Makanan ini dihidangkan mentah, kemudian disediakan air yang dimasak dalam wadah untuk memasukkan daging tersebut sampai matang, kemudian dicampur dengan saus semacam pecel versi Indonesia.
Seusai merasakan masakan Indonesia, peserta dikasih waktu untuk mencari oleh-oleh khas Cina, karena sepanjang perjalanan itu juga disuguhkan berbagai souvenir yang bisa dibawa pulang ke negara masing-masing.Tugas selanjutnya yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok adalah mendiskusikan hasil kunjungan dipusat kota Beijing, dan dipresentasikan setelah makan malam. Hari kelima (Jumat, 23 Oktober 2015)
Kunjungan pada hari kelima adalah ke Visiting Beijing New Energy, pabrik ini sudah memiliki 5 cabang di negara lain. Mobil elektrik ini dicetuskan untuk menghindari polusi yang dapat mengganggu lingkungan.
Kunjungan selanjutnya dilanjutkan dengan kunjungan ke Beijing Enviromental Protection Propaganda Center.Hari keenam (Sabtu, 24 Oktober 2015)
Hari terakhir mengunjungi The Summer Palace salah satu tempat bersejarah di Beijing, yaitu salah satu kerajaan dulu disana. Kunjungan selanjutnya adalah ke Great Wall, kunjungan yang sangat singkat ini memerlukan waktu yang lama, karena kunjungan tepat hari sabtu dan dipercepat untuk sampai hotel lebih awal karena akan dilaksanakan Closing Ceremony.
Ketika Closing Ceremony kelompok presentasi tentang Pusat Kota Beijing di presentasikan kembali akan tetapi diambil 3 terbaik dari sepuluh. Tim IMM dan delegasi dari Israel masuk tiga besar, presentasi ini harus mnggunakan power point karena disaksikan oleh seluruh undangan, panitia dan peserta IYOF 2015. Presentasi usai, setiap delegasi dari negara masing-masing menampilkan penampilan sesuai dengan negara masing-masing. IMM menampilkan tari Tor-tor Sinangartulo. IMM yang diwakli oleh IMMawan Eka Pitra (DPP IMM), IMMawan Nasrul Haq Syarif (DPD IMM Sulsel), IMMawati Silvia Virda Susanti (PC IMM Surabaya, DPD IMM Jatim), IMMawan Ardiansyah Fadli (PC IMM Ciputat), dan IMMawati Nabilah Azra Harahap (PK IMM Uhamka). Tarian ini sangat menarik antusias peserta dari negara lain, karena ketika kita mengajak mereka untuk naik panggung untuk menari bersama mereka banyak yang ikut menari bersama.
Penutup
Hamdan wa syukran Lillah
Ucapan syukur yang patut saya ucapkan atas kesempatan luar biasa ini,
Saya ucapkan terima kasih dan persembahan sederhana dalam sebuah laporan perjalan selama di Beijing ini kepada :
1. DPP IMM
2. DPD IMM Jawa Timur
3. PC IMM Kota Surabaya.
Kita sering mendengar bahwasanya tuntutlah Ilmu sampai ke Negeri Cina, tapi ada satu pesan lagi jika kau ke Cina jangan hanya belajar Budaya dan Teknologi tapi belajarlah dari Warganya.

 
 

Posting Komentar untuk "Min Haitsu Laa Yahtasib : Menuntut Ilmu Ke Negeri China"