PENGARUH PERAN KELUARGA UNTUK PENDIDIKAN ANAK
Surat Al-Alaq ini menjelaskan bahwa Allah menyuruh umatnya untuk
menulis dan membaca. Karena, menulis dan membaca adalah suatu kebutuhan penting
untuk kehidupan manusia. Dari surat Al-Alaq ayat 1-5 ini mengandung arti bahwa
pendidikan itu suatu komponen penting dalam hidup manusia, karena membaca dan
menulis adalah bagian dari pendidikan. Oleh karena itu setiap manusia harus
memperhatikan pendidikan untuk dirinya, keturunannya dan lingkungannya.
Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan penting untuk kehidupan
manusia. Karena pendidikan adalah media mencerdaskan bangsa dan membawa bangsa
ini pada era aufklarung (pencerahan).[1] Dalam buku lain dijelaskan juga bahwa
pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan
nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan[2].
Pendidikan mempunyai tujuan untuk membangun tatanan kehidupan manusia agar
mempunyai nilai kepintaran, kepekaan, dan kepedulian terhadap kehidupan
bersama. Pendidikan juga mampu membebaskan manusia dari ketertindasan sehingga
bias menjadikan hidup mereka lebih makmur dan sejahtera.
Kehidupan yang makmur dan sejahtera dapat diciptakan dari
lingkungan terkecil yaitu keluarga. Karena keluarga merupakan salah satu
peranan penting untuk mencapai tujuan besar, keluarga juga merupakan lingkungan
pendidikan pertama yang dapat diperoleh oleh anak. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia anak adalah keturunan, atau manusia yang masih kecil.[3] Anak juga merupakan karunia terbesar dari sang
Maha Pencipta untuk hambanya yang patut disukuri atas kehadirannya. Kemudian
menurut UU kesejahteraan, perlindungan dan pengadilan anak. Anak adalah seorang
manusia yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih ada didalam
kandungan.[4] Anak
akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, pertumbuhan dan perkembangan ini
tidak hanya secara fisik saja, akan tetapi pertumbuhan dan perkembangan ini
juga meliputi sikap, pola berfikir dan emosional anak. Pertumbuhan dan
perkembangan secara psokologis anak inilah yang sangat mempengaruhi kehidupan
anak di masyarakat. Pertumbuhan dan perkembangan psikologis itu dapat diperoleh
dari bimbingan dan nasihat orang tua, atau pendidikan yang ada di keluarga yang
mampu mempengaruhi mereka.
Dalam keluarga anak mendapat
didikan dan bimbingan. Pendidikan keluarga ini merupakan pendidikan utama untuk
membentuk karakter anak karena sebagaian besar dari kehidupan anak adalah
didalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah
di dalam keluarga.
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai
peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan
tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota
keluarga lainnya.[5]
Oleh karena itu, tanggung jawab orang tua sangatlah besar untuk mendesain
anak-anaknya agar mampu menjadikan anak-anaknya mempunyai akhlak yang mulia,
mempunyai keteguhan dalam beragama. Orang tua juga harus pandai dalam melakukan
aktifitas apapun, karena semua aktifitas yang dilakukan oleh orang tua akan
ditiru oleh anak, meskipun sifat dapat diturunkan melalui gen orang tua.
Orang tua juga harus memperhatian sebuah fungsi dan peranan
pendidikan yang ada di dalam keluarga. Fungsi dan peranan pendidikan keluarga
diantaranya adalah:
1.
Sebagai
pengalaman pertama anak ketika masa kanak-kanak.
2.
Sebagai
penjaminkehidupan emosional anak.
3.
Sebagai
penanam dasar pendidikan moral.
4.
Sebagai
pemberi dasar pendidikan sosial.
5.
Sebagai
peletak dasar-dasar keagamaan.
6.
bertanggung
jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak.
7.
memberikan
kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak sehingga ia mampu
menjadi manusia dewasa yang mandiri.
8.
menjaga
kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang
utuh.
9.
memberikan
kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan agama sesuai
ketentuan Allah Swt, sebagai tujuan akhir manusia.[6]
Peran-peran itulah yang mampu mempengaruhi kehidupan anak, didalam
Al-Qur’an juga dijelaskan tentang peran keluarga untuk pendidikan anak yaitu
pada surat Lukman 14-17.
Dalam ayat-ayat di atas ini dijelaskan pula peranan-peranan yang
disebutkan diatas. Setelah mengetahui peranan-peranan tersebut, orang tua harus
memiliki kemampuan atau kualitas diri yang memadai, sehingga anak dapat tumbuh
dan berkembang sesuai harapan yang diinginkan. Selain peranan-peranan diatas,
orang tua juga mempunyai tanggung jawab dalam pendidikan anak. Diantaranya
adalah :
1.
adanya
motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak.
2.
Pemberian
motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap
krturunannya, yang meliputi nilai-nilai sepiritual.
3.
Tanggung
jawab sosial sebagai perwujudan kesadaran tanggung jawab anak.
4.
Memelihara dan membesarkan anaknya.
5.
Memberian pendidikan dengan berbagai ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang bagi kehidupan anak kelak.[7]
Peran dan tanggung jawab orang tua terhadap
pendidikan anak itulah yang harus diperhatikan untuk membentuk karakter anak
sejak dini. Jadi pengaruh keluarga untuk pendidikan anak sangatlah penting
sebagai pembentuk karakter yang mampu hidup selaras di masyarakat sekitar.
Karena keluarga dapat mempengaruhi kemampuan koqnitif dan sosial anak.
[1]
Muhammad Yamin,
Menggugat Pendidikan Indonesia (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), h. 15
[2] Hasbullah, Dasar-Dasar
Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h. 1
[3] Hasan Alwi. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka, 2005, cet 5), h. 42
[4] Anne Ahira, Pengertian Anak dan
Perkembangannya diakses dari http://www.anneahira.com/pengertian-anak.htm pada tanggal 30 November 2013
[5] Hasbullah, Dasar-Dasar
Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h. 38
[6] www.PeranKeluargaDalamMendidikAnakdariusiadinihinggadewasa_MyWorldMyLife.htm diakses pada tanggal 30 November 2013
Posting Komentar untuk "PENGARUH PERAN KELUARGA UNTUK PENDIDIKAN ANAK"