Apa itu Ramadan? Yuk, Ingat Kembali!
![]() |
Gambar : Freepik.com dengan edit sendiri |
Menjelang Ramadan kita sering mendengar ceramah atau
kalau sekarang bisa didengar melalui media sosial. Ramadan adalah bulan
suci, bulan mulia yang didalamnya ada kewajiban menahan lapar dan dahaga. Apakah
Cuma menahan kedua itu?
Tentunya tidak ya, tapi menahan apapun yang
buruk selama sebulan dengan harapan agar bulan-bulan setelahnya serasa seperti
Ramadan. Atau bisa dibilang Ramadan adalah bulan “gemblengan” agar
menjadi manusia yang lebih baik.
Apakah teman-teman
sudah tahu apa itu Ramadan? Kenapa Ramadan?
Kenapa kita
harus puasa di bulan Ramadan?
Kenapa tidak
bulan Muharram?
Atau Dzulhijjah?
Menurut ustadz Ahmad Zarkasih, seorang Dai dan
Pengajar Rumah Fiqih Indonesia Ramadan berasal dari kata Romadh (رمض) yang artinya panas menyengat atau membakar. Dinamakan seperti itu karena memang matahari pada
bulan ini jauh lebih menyengat dibanding bulan-bulan lain. Panas yang
dihasilkannya lebih tinggi dibanding yang lain.
Imam Al-Qurthubi juga
menjelaskan pada tafsirnya, "Dinamakan
bulan Ramadan karena ia mengugurkan (membakar) dosa-dosa dengan amal
saleh."
Asal usul penamaan Ramadan
juga bermula dari penggunaan kalender Hijriyah pada tahun 412 Masehi. Kemudian Tajuddin
Shuaib menyebutkan dalam buku "Essentials of Ramadan, The Fasting Month" setelah umat Islam mengembangkan
kalender berbasis bulan (Qamariyah), rata-rata 11 hari lebih pendek dari
kalender berbasis matahari (kalender Masehi). Bulan Ramadan
tidak lagi selalu bertepatan dengan musim panas.
Sehingga kenapa kita puasa di bulan ramadan?
Karena bulan
ini yang diartikan dengan panas, kemudian kita berpuasa yang memberikan sensasi
haus. Pendapat lain juga dikatakan bahwa panasnya bulan ramadan akan menghapus
segala keburukan dengan amal kebaikan kita.
Dari beberapa
penjelasan diatas, kita bisa tahu bahwa ramadan identik dengan panas yang
menyengat, sehingga dikiaskan dengan membakar dosa-dosa dengan amalan kebaikan
selama sebulan penuh. Meskipun saat ini bulan Ramadan tidak selalu identik dengan
panas, karena adanya perbedaan jumlah hari pada tahun hijriyah dan masehi.
Ramadan 1444 H
ini saja, kita sudah sering melihat fenomena mendung dan hujan, sehingga tidak
melulu Ramadan adalah panas yang membakar secara cuaca, tapi panas dahaga puasa
karena menahan makan minum dan perbuatan keji.
Pada bulan
Ramadan, siapapun yang menjalani dengan sungguh-sungguh pasti akan mencari cara
untuk memperbaiki diri dari segi fisik dan spiritual. Karena bagi siapa yang
berpuasa dengan keimanan yang baik maka akan diampuni dosanya. Seperti salah
satu hadits,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa
berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka
dosanya di masa lalu pasti diampuni". (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Jadi, mari kita jalani Ramadan
dengan khusyuk, keimanan yang sebaik mungkin. Tentunaya dengan banyak amal
kebaikan agar diri secara lahir batin dapat tergembleng dengan baik untuk
menghadapi bulan-bulan selanjutnya.
Mantap kak
BalasHapusTerima Kasih
Hapus