Zerowaste : Ikut trend atau Panggilan Hati?
![]() |
Gambar: Zorewaste : Ikut Trend atau Panggilan Hati?/silviavird.blogspot.com |
Zerowaste mulai terkenal sejak tahun lalu,
yang kemudian menggoda parapemuda-pemudi untuk ikut andil dalam penerapan
kehidupan sehari-hari. Terlihat keren sekali memang, karena kampanye yang
tersebar di media sosial sangat mudah sekali merasuki hati. Bagaimana tidak?
Zaman digital ini mengajak semua orang untuk menampilkan hal-hal manrik di
media sosial, sehingga menjadikan siapapun berlomba-lomba mengisi konten dengan
sangat bagus untuk menarik minat followers.
Zerowaste atau bebas sampah ini digaungkan
sebagai upaya pengurangan sampah dalam kehidupan sehari-hari, atau mengunakan
barang sekali pakai yang ramah dengan lingkungan agar mudah untuk didaur ulang.
Ajakan ini memang ditujukan kepada para pemuda-pemudi, karena jumlah usia
remaja hingga dewasa sangat banyak populasinya di Indonesia. Oleh sebab itu,
nampaknya sangat bagus dan mempunyai pengaruh yang luar biasa jika mereka mampu
ikut ambil dalam gerakan ini.
Partisipasi pemuda sangat banyak, mereka
antusia sekali dibuktikan dengan cara mereka merubah gaya hidup dengan lesswaste
sampai zerowaste. Cara mereka beragam sekali, mulai membiasakan
menggunakan tas non plastik ketika berbelanja, membawa tempat sendiri untuk
membeli makanan, mengganti pembalut sekali pakai dengan pembalut kain, kapas
sekali pakai dengan lap tidak sekali pakai, sabun, pasta gigi, sabun cuci yang
ramah lingkungan, menjual baju layak pakai, membeli baju layak pakai, dan
mengganti tempat snack acara yang ramah lingkungan, dan lain sebagainya.
Cara-cara diatas adalah untuk menyelamatkan
bumi dari kerusakan karena tangan-tangan manusia yang kurang bertanggung jawab.
Kampanye-kampanye positif di beberapa media sosial komunitas higga pribadi
mampu mempengaruhi banyak orang. Pelaku gerakan ini mampu menyadarkan manusia
bahwasanya dengan merubah gaya hidup bebas sampah adalah bagin dari penghematan
pengeluaran uang dan tenaga. Di sisi lain, pemuda-pemuda pengejar feed
menarik hanya mengkuti trend untuk mempercantk unggahan di media sosial, mereka
membeli barang-barang penunjang gaya hidup bebas sampah yang menarik kemudian
difoto.
Membiasakan gaya hidup bebas sampah memang
tidak mudah, berat sekali, jika kita keluar rumah untuk belanja kebutuhan
pangan maka harus membawa beberapa barang untuk menampung macam-macam
belanjaan. Apalagi hasrat berbelanja yang tidak terencana, sehingga tas tidak
terbawa. Gaya hidup ini sebenarnya sudah diajarkan oleh Islam sejak
berabad-abad lalu, diaman Allah menyukai keindahan (kebersihan), dan Allah
sudah menyampaikan ayat-ayat sucinya bahwasanya Kerusakan bumi diakibatkan oleh
ulah tangan manusia yang kurang bertanggung jawab. Jadi, kamu masih ikut-ikutan
trend saja? Gaya hidup bebas sampah memang berat, tapi apa salahnya jika
belajar sedikit demi sedikit.
Halo kak salam kenal. Mampir karena tertarik dengan judul artikelnya saat lihat congkakan di grup.
BalasHapusSemoga makin banyak yaa kak yang membiasakan hidup zero waste. Saya sendiri masih less waste sih. Sebisa mungkin sampah-sampah yang saya dan kluarga hasilkan kukumpulkan, pilah, dan setor ke bank sampah supaya bisa didaur ulang dengan baik.
Halo kak, salam kenal juga.
Hapussaya juga masih berusaha sebaik mungkin kak. blm yang bener-bener zerowaste. semoga bisa mengurangi sampah plastik. aaminn.