Idulfitri Berbeda? Yuk Lakukan 2 hal ini.
![]() |
Sumber gambar : dokumentasi pribadi |
Tahun ini Idulfitri
hari Jumat atau Sabtu?
Idulfitri ikut
siapa?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu masih sering
sekali terdengar hampir setiap tahun, karena Idulfitri adalah salah satu hari
besar umat islam. Setiap tahun, perbedaan penentuan Idulfitri selalu diperdebatkan
padahal di Indonesia perbedaan bukan hanya pada Nahdhotul Ulama (NU) atau
Muhammadiyah saja. Sejatinya perbedaan ini juga banyak sekali di Indonesia.
Nah, dengan seringnya perbedaan awal puasa dan
Idulfitri harusnya kita tidak ikut-ikut untuk mengolok-olok kalangan yang
berbeda, kemudian merasa benar sendiri. Dengan begitu, kita harus lakukan 2 hal
berikut!
1. Memahami metode
penentuan Idulfitri
Metode penentuan Idul fitri memang beragam, tapi secara umum ada dua metode
utama yang digunakan oleh NU dan Muhammadiyah. Metode yang pertama, yang
digunakan oleh Pemerintah dan NU adalah Rukyatul Hilal. Metode yang
langsung melihat bulan dengan alat teropong. Ini dilakukan sejak zaman Nabi
Muhammad SAW, sehingga pengguna metode ini merasa bahwa penggunaan rukyatul
hilal adalah yang paling akurat.
Metode yang kedua adalah Hisab. Hisab artinya adalah
menghitung. Metode ini digunakan oleh Muhammadiyah. Hisab dilakukan oleh
ahli falak. Selain pada perbedaan kedua metode itu, Pemerintah dan NU yang
menggunakan metode Rukyatul Hilal pun tidak sembarang melihat hilal
kemudian dikatakan bulan baru, akan tetapi jika sudah 2 derajat di atas ufuk. Sedangkan
bagi Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab, jika hilal sudah 1
derajat diatas ufuk maka sudah dikatakan bulan baru.
Apalagi sekarang pemerintah menentukan sesuai dengan MABIMS (kumpulan
Menteri Agama Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia dan Singapura) bersepakat
bahwa bulan baru jika hilal sudah 3 derajat diatas ufuk. Maka dari itu akan
sering terjadinya perbedaan idulfitri.
2. Saling menghargai
Perbedaan akan selalu ada, karena kita tahu bahwa perbedaan adalah rahmat. Dalam
keluarga kita saja pasti ada perbedaan karena beda isi pemahaman dan apa yang
dipelajari. Oleh karena itu kita harus menghargai teman-teman muslim kita yang
berhari raya hari kamis, jumat dan sabtu. Ketiganya mempunyai dasar masing-masing,
yang menurut mereka benar.
Ma’ruf Amin, wakil presiden Republik Indonesia meminta umat muslim di
Indonesia untuk menyikapi perbedaan itu dengan toleransi sesuai dengan
keyakinan masing-masing.
Sejatinya, umat muslim sedang beridulfitri pada tanggal yang sama, yaitu 1
Syawwal hanya saja ketinggian ufuknya saja yang berbeda sehingga hari pada
tahun masehi juga akan berbeda. Yuk, saling hargai dan fahami kembali penggunaan
metode masing-masing yang menyebabkan perbedaan!
Posting Komentar untuk "Idulfitri Berbeda? Yuk Lakukan 2 hal ini."