TERIMA KASIH 2022!
2022 adalah tahun pertamaku tidak mengajar di sekolah secara penuh. Aku mulai membiasakan dengan kehidupan baru, yaitu Ibu Rumah Tangga. Sebenernya aku menikah sudah sejak September 2021, akan tetapi 9 bulan sebelumnya aku masih mengajar di Lembaga Pendidikan formal di Surabaya.
Dengan satu tahun hidup di dunia yang baru, ternyata cukup strunggling
untuk menekan kebosanan. Dimana tidak bisa bertemu dengan teman sebaya atau
teman seprofesi, tidak berkegiatan organisasi, intinya kehidupan berbalik 180
derajat dari kehidupan sebelumnya. Mencari-cari kegiatan yang bisa menaikkan
motivasi untuk tetap berkarya meskipun sederhana pun tidak luput dari kegiatan
harian dengan banyak scrolling media social terutama Instagram. Tentunya
satu tahun itu banyak hal yang bisa aku syukuri di tengah-tengah membiasakan
peran sebagai istri, yang mana mungkin mengatur waktu juga belum bagus.
Aku tetap sangat bersyukur, meskipun mungkin menurut kalian apa yang aku
capai biasa aja.
Masih bisa mengajar
Salah satu cita-cita sejak sekolah adalah guru. Dengan melihat
keseharian bapak dan ibu yang menjadi guru, aku hanya kepikiran untuk menjadi
guru. Terkesan konvensional, dimana jurusan sudah beragam, akan tetapi jika
ingat modal kuliah juga tidak memungkinkan maka menjadi guru adalah salah satu
impian yang mungkin bisa dicapai. Satu tahun kemarin, alhamdulillah aku tetap
bisa mengajar private anak-anak dekat rumah. Mulai baca tulis, pelajaran
sekolah, Bahasa arab dan mengaji. Kesemuanya aku lakukan dengan senang hati,
dan mengisi waktu luang agar tidak habis dengan hanya scrolling media social.
Mengikuti Challenge Menulis
Tantangan menulis
sebenarnya sudah sering aku ikuti sejak masih single. Berbagai tantangan
menulis mulai dari memakai wadah Instagram sampai menulis di Micrisoft word
kemudian disetor harian. Tahun 2022, aku mencoba bergabung dengan Blogger
Perempuan Networ (BPN) untuk program selama ramadhan. Aku yakin tulisanku jauh
dari kata layak, tapi membiasakan menulis adalah salah satu pelajaran juga. Kemudian,
tantangan menulis yang lain adalah dari ruang nulis. Programnya September
Menulis, jadi selama satu bulan wajib membagi tulisan melalui instagram. Keduanya
alhamdulillah aku selesaikan selama sebulan, tapi ada satu tantangan yang
ternyata aku tidak lulus selama sebulan.
Menyelesaikan 4 buku bacaan
Menyelesaikan buku
bacaan adalah sebuah impian, tahun 2020 aku hampir menyelesaikan 12 buku tapi
ternyata buku ke-12 tidak jadi khatam (selesai). Jika melihat para bookstagram,
mereka mempunyai resolusi setiap tahunnya untuk menghabiskan puluhan hingga
ratusan buku, keren sekali. Bagiku 4 buku adalah sebuah pencapaian yang bagus
dibanding 2021 yang hanya bisa menyelsaikan 3 buku. Genre buku yang aku baca juga beragam, ada novel, inspirasi
dan wawasan. Buku pertama yang aku baca adalah Cinta untuk Perempuan yang tidak
sempurna yang ditulis oleh Najela Shihab, Oh My Baby Blue oleh Achi TM, Empowered
Me (Mother Empowers) oleh Puty Karina Puar, dan Sister Fillah You Will
Never Be Alone oleh Kalis Mardiasih.
Upgrade Knowledge and Skill
Aku cukup bersyukur,
disaat mengajar private yang tidak bisa punya akses seperti guru di lembaga
formal. Aku masih berkesempatan untuk ikut Pelatihan yang diadakan oleh Bantu
Guru Belajar Lagi tentang Membaca menyenangkan (Read Aloud) yang diadakan di
The Plaza Jakarta Pusat, Kajian Bengkel diri di Masjid WTC Jakarta Selatan dan
Festival Ibu Punya Mimpi di Go Work Fatwamawti Jakarta Selatan. Ada juga
beberapa keiatan daring, untuk sekedar sharing. Di balik kegiatan ini,
tetap ada saja pelatihan yang menurutku akan sangat bermanfaat jika aku kembali
mengajar di sekolah, tapi tertolak karena aku tidak menjadi guru formal di
sekolah.
Kesemuanya adalah hal-hal yang patut aku syukuri di 2022, dengan minimnya jaringan di lingkungan baru aku tetap bisa bermanfaat dan strunggling di tengah-tengah kebosanan.
Posting Komentar untuk "TERIMA KASIH 2022!"