Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puasa Ramadhan ke-3 saat Pandemi

    


Ramadan Tahun 2020, menjadi Ramadan pertama yang dapat kita jadikan sejarah dengan datangnya virus baru. Virus tersebut mampu mengubah segala aktivitas manusia 100% berubah. Perubahan tersebut juga mempengaruhi kegiatan ibadah ramadan saat itu. Tiga tahun ini menjadikan kita, umat muslim mempunyai cerita di setiap tahunnya.

Puasa Ramadan 1441 H/2020 M 

     Teringat sekali, puasa ramadan tahun itu menjadi awal Ramadan umat muslim yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. 26 Tahun lamanya, saya tidak pernah merasakan Ramadan seperti itu. jadi, puasa Ramadan tahun itu, saya memutuskan untuk menjalani ibadah Ramadan di rumah penuh dari awal hingga akhir Ramadan. Segala aktivitas saya di Surabaya dilakukan secara daring dari rumah Lamongan. kami, para guru juga merasa "kagok" atau kaget dengan situasi ini. berbagai cara difikirkan agar pembelajaran dan kegiatan dapat terlaksana dengan baik, tidak saling memberatkan antara guru dan siswa.

    Pada Tahun itu, saya masih mendapat amanah menjadi salah satu Staf yang bertanggug jawab dengan kegiatan keagamaan. Betapa fikiran ini diuji untuk mencari cara agar kegiatan tetap berjalan seperti biasa. Pada tahun itu, akhirnya saya mengadopsi metode diskusi mahasiswa menggunakan Whatapps Grub. Media ini diperkirakan sangat memudahkan siswa, karena tidak membutuhkan paket data yang lebih, akan tetapi kekurangannya adalah siswa yang malas membaca akan kesullitan dan semakin malas untuk mengikuti.

    Cerita lain dari kegiatan sekolah adalah, saat kami sekeluarga menjalani Ibadah Ramadan, ya saya dapat menjalani Ibadah Ramadan penuh di rumah yang tidak seperti biasa. Kami yang tinggal di pedesaan juga merasakan rasa takut dengan berkembangnya virus korona, akan tetapi kami masih menjalankan apapun seperti biasa. Kami melaksanakan shalat wajib berjamaah di Masjid, Shalat Tarawih di Masjid dan Mushala, akan tetapi kami harus tetap patuh dengan Protokol kesehatan. Perbedaannya, sekolah di lingkungan kami juga mengikuti peraturan pemeritah, yah, menjalani sekolah secara daring. Versi daring yang dijalani adalah anak-anak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru masing-masing. 

    Hikmahnya, saya bisa merasakan Ibadah bulan Ramadan penuh dengan keluarga, dimana beberapa tahun terakhir tidak pernah saya rasakan. selain itu, saya diajak befikir untuk mencari cara mengajar dan melaksanakan kegiatan daring, dimana saar itu belum ada gambaran kegiatan daring yang menarik. Guru dan siswa masih banyak yang kaget dengan penggunaan media-media daring.

 Puasa Ramadan 1442 H/2021 M

    Tahun 2021 menjadi Tahun kedua di Masa Pandemi bagi umat muslim untuk menjalankan ibadah Puasa. Di Tahun kedua ini, kondisi sudah agak berbeda, karena sudah pengalaman dengan Ramadan Tahun sebelumnya. Di Tahun ini, saya kembali bekerja dari Surabaya, karena beberapa bulan sebelumnya saya dan teman-teman sudah kembali untuk Work From Office (WFO). Hampir beberapa kegiatan guru sudah dilaksanakan secara luring dengan memperhatikan Protokol Kesehatan.

    Ramadan kali ini, saya menjalani di rumah kos yang kurang lebih 15 menit dari Sekolah. Layaknya anak kos yang tidak mau ribet, saat sahur tiba saya sering membuat telur ceplok campur dengan kecap, ini saya lakukan beberapa hari. Saat waktunya berbuka, saya hanya memasak nasi kemudian membeli lauk pauk yang tersedia di sekitar kos. 

    Pembelajaran di Ramadan tahun ini sudah lumayan bervariasi, dimana guru dan siswa sudah tidak shock dengan penggunaan media-media daring. kondisi ini mampu mempengaruhi pada kegiatan-kegiatan yang lain. Tahun ini juga, saya masih mendapat amanah sebagai kordinator bidang keagamaan, sehingga kegiatan Pondok Ramadan masih menjadi tanggung jawab saya. Kegiatan dilaksanakan secara daring menggunakan Zoom Meeting, Kegiatan dilaksanakan selama 5 Hari dengan 3 Pemateri, kelas 7-8 dilaksanakan Full online sedangkan yang kelas IX dilaksanakan secara Hybrid. Kelas IX diakhiri dengan kegiatan Materi secara Offline di Aula sekolah kemudian dilanjut dengan buka dan tarawih bersama.

    Kegiatan lain yang mewarnai Ramadan di masa pandemi kali ini adalah kajian daring bersama dengan teman-teman Nasyiatul Aisyiyah Cabang Wiyung, selama Ramadhan kami melaksanakan kegiatan kajian selama 4 kali dengan tema Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah. Alhamdulillah, kegiatan ini berlangsung konsisten 4 kali dalam satu bulan. Hikmah yang dapat saya rasakan, di Ramadhan ini alhamdulillah saya masih merasakan nikmat untuk bergerak dan memberikan manfaat semampunya.

Puasa Ramadan 1443 H/2022 M

    Ramadan tahun ini saya mulai menjalani di tempat yang berbeda, saya ikut suami di salah satu kota dekat dengan Jakarta, masuk di kawasan Jabodetabek. Perbedaan awal puasa tahun ini tidak begitu terasa di kawasan Jakarta dan sekitarnya, tentunya sangat berbeda dengan kondisi di kampung. Dimana awal puasa yang berbeda sangat terasa. Ramadan di masa Pandemi tahun ini mungkin sudah mulai berbeda dengan biasanya, tahun ini terasa biasa-biasa saja karena pandemi sudah mereda, tentunya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Alhamdulillahnya, tahun ini sudah diperbolehkan untuk mudik lebaran, dimana dua tahun sebelumnya masih ada larangan. Pemerintah membolehkan mudik lebaran tentunya tidak dengan mudah, Mereka membuat aturan jika sudah vaksin dua kali dan booster, maka diperbolehkan mudik lebaran. 

Posting Komentar untuk "Puasa Ramadhan ke-3 saat Pandemi"