New Place For First Fasting Ramadhan
Ramadhan menjadi bulan yang sangat ditunggu semua umat muslim di dunia, bulan penuh rahmat, ampunan dan segala kebaikan yang dapat ditemui satu bulan dalam setahun. kita harus menunggu 11 bulan untuk sampai di bulan yang mulia ini. 28 Tahun, 28 kali ramadhan dijalani dengan cerita-cerita unik dari satu tempat ke tempat yang lainnya. 28 kali itu terjalani di satu provinsi yaitu Jawa Timur. waktu kecil, ramadhan terjalani di kampung kelahiran secara penuh, saat mulai tinggal di pondok pesantren, waktu sebulan ramadhan sudah terbagi antara pondok pesantren dan rumah.
Tahun 2011-2021, Puasa pertama hampir sering terjalani di Kota Pahlawan, Surabaya Jawa Timur. Awal puasa yang terjalani biasa-biasa saja tanpa ada persiapan layaknya orang-orang rumah, tanpa menyiapkan makanan A atau B, karena saya adalah anak kuliahan yang tinggal di rumah kos. saya dan teman-teman hampir mengambil bagaimana mudahya, makan sahur pertama pun apa adanya, kami tidak menyiapkan menu-menu tertentu.
Tahun 2022, saya mulai hijrah di Kota yang nun jauh dari kota persinggahan dan kelahiran. Kota yang tidak pernah saya impikan dan bayangkan, Kota Tangerang Selatan, tepatnya di Ciputat Timur. Dulu saya sering mendengar nama Ciputat dan teman-teman yang kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sering sekali mendengar atau membaca nama tempat yang ada di bawah nama akun IG saat mereka mengunggah foto-foto terbaru mereka. saya tidak menyangka, Tahun 2021 saya menikah dengan teman sekolah yang asli Ciputat Timur-Tangerang Selatan. sejak itulah saya mengikhlaskan diri untuk meninggalkan semuanya yang sudah dibangun di Surabaya, seperti tempat mengajar, organisasi, dan relasi teman-teman yang cukup membantu saat ingin berbagi masalah.
Ramadhan 2022 ini menjadi pengalaman pertama, dimana saya menjadi istri, lingkungan baru, kebiasaan mempersiapkan ramadhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika di kampung halaman rasa perbedaan awal puasa sangat kental, jika ikut puasa di hari pertama maka dikatakan penganut organisasi A, jika ikut puasa di hari kedua maka dikatakan penganut organisasi B. hal-hal seperti ini berbeda dengan Jabodetabek, ciri khas masyarakat perkotaan sangat berbeda. kebanyakan mereka menganut apa kata Pemerintah yaitu berdasarkan Sidang Itsbat, Masyarakat tidak cenderung ke Organisasi A atau B tapi mengikuti dari keputusan pemerintah.
Alih-alih menunggu, Semua kalangan masyarakat mempersiapkan diri seakan-akan menjalani puasa bersamaan, seperti ziarah kubur, membeli keperluan puasa, menyelesaikan segala pekerjaan agar tidak mengganggu awal puasa dan lain sebagainya, meskipun hasil sidang itsbat akan jatuh pada hari berikutnya. pelajaran yang bisa diambil hikmahnya adalah, masyarakat pedesaan, kota Metropolis dan Metropolitan mempunyai ciri khas msing-masing. Ini menjadi pegalaman pertamaku menjalani awal Ramadhan di tempat baru.
Posting Komentar untuk "New Place For First Fasting Ramadhan"